ZONASULTRA.COM, KENDARI – Memasuki musim penghujan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) telah memetakan sejumlah titik lokasi yang rawan terjadi bencana banjir dan tanah longsor.
Kepala BPBD Kota Kendari, Suhardin mengatakan pemetaan titik rawan bencana itu berdasarkan kejadian tahun 2017 dan 2018. Dimana dari 11 kecamatan di Kota Kendari, hampir semuanya menjadi daerah terdampak banjir dan tanah longsor.
Dia menjelaskan, untuk tanah longsor lokasi yang harus diwaspadai di Kecamatan Puuwatu, Mandonga, Kendari Barat, dan Kendari. Termasuk kecamatan Abeli.
“Sesuai dengan pemetaan tanah longsor, yang paling berbahaya itu Kendari dan Kendari Barat. Kejadian kemarin sampai ada korban jiwa itu di Jalan Lasolo,” ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (11/12/2018).
Menurutnya, pascabanjir bulan Juli 2018, secara keseluruhan wilayah di Kota Kendari sudah terdampak banjir. Seperti kawasan kecamatan Kendari, Kendari Barat, Mandonga, seputaran kampus UHO tepatnya di depan Kantor Pertanahan Kota Kendari, seputaran MTQ dan Kampus Avicena Kendari.
Kemudian, di Bundaran Tank menuju Pasar Anduonohu, sekitaran HBM, Bundaran Pesawat di Baruga, bagian SMAN 5 Kendari menuju Nanga-Nanga. Terutama kawasan di sekitaran Kali Wanggu dan Kali Kadia.
Olehnya itu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan apalagi membuangnya ke kali dan sungai. Serta, menjaga kebersihan lingkungan dan kebersihan selokan (drainase).
“Apalagi ini sudah mau memasuki musim penghujan. Kita juga sudah sering mengimbau masyarakat termasuk melakukan sosialisasi ke masyarakat,” tutupnya. (B)