BMKG – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kendari, mencatat bahwa sebagian besar wilayah di Sulawesi Tenggara (Sultra) telah memasuki musim kemarau mulai dari bulan Juli pada minggu ke-3 (Dasarian 3), atau sekitar minggu ke-4 bulan Juli 2017. (Foto Istimewa)
ZONASULTRA.COM, KENDARI – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kendari, mencatat bahwa sebagian besar wilayah di Sulawesi Tenggara (Sultra) telah memasuki musim kemarau mulai dari bulan Juli pada minggu ke-3 (Dasarian 3), atau sekitar minggu ke-4 bulan Juli 2017.
Tercatat tiga wilayah lebih awal memasuki musim kemarau yakni pada minggu ke-3 bulan Juni, seperti di wilayah Muna dan Pulau Kabaena, Kabupaten Bombana.
Staf Operasional Stasiun Klimatologi Ranomeeto, Siti Risnasyah mengungkapkan, daerah di Sultra yang paling terakhir memasuki musim kemarau yakni wilayah Kota Kendari, Konawe Selatan, Bombana Bagian Selatan, serta Konawe Kepulauan, yang baru memasuki kemarau pada minggu pertama Agustus 2017.
Musim kemarau tersebut yang tengah berlangsung di Sultra tersebut, lanjut Siti, diperkirakan akan berlangsung hingga November mendatang. Namun, sekitar wilayah Kolaka diprediksi baru akan memasuki musim hujan pada akhir Oktober.
“Untuk prakiraan awal musim hujan, secara umum wilayah Sulawesi Tenggara diprediksi akan memasuki musim hujan di bulan November mendatang kecuali di wilayah sekitar kolaka diprediksi lebih duluan awal musim hujannya yakni di akhir bulan oktober,” ungkap Siti saat dihubungi via WhatsApp, Selasa (12/7/2017).
Karena itu, masyarakat Sultra diimbau untuk tetap mewaspadai adanya potensi kekeringan, khususnya di wilayah Muna dan Buton, mengingat hingga Selasa (12/9/2017) hasil monitoring hari tanpa hujan berturut-turut di wilayah tersebut sudah memasuki kategori panjang. Artinya , sudah tidak mengalami hujan selama 21-30 hari. (B)
Reporter : Sri Rahayu
Editor : Kiki