ZONASULTRA.COM, UNAAHA– Petani di Konawe yang telah melaksanakan kegiatan tanam perdana musim Tanam ke dua (MT 2) pada kawasan pengembangan tiga kali tanam (IP 3000) di kelurahan Mataiwoi, Kecamatan Tongauna, Kabupaten Konawe, Kamis (3/6/2021) mengeluhkan turunnya harga gabah dan kelangkaan pupuk subsidi.
Ketua Koperasi Produsen Sumber Rezeki Mekarsari, Made Mitra, mengatakan telah mengikuti pola tanam sesuai surat keputusan (SK) Bupati Konawe tahun 2021, program IP 300 tiga kali musim tanam. Saat ini sudah memasuki musim tanam ke dua.
“Sekarang luas lahan petani kami, berjumlah 2.000 hektare yang mengikuti IP 300, namun karena ada 89 hektare airnya berasal dari wawonggole dan airnya dilepas pada bulan 7 maka tidak bisa mengikuti 3 kali musim tanam IP 300. Jadi yang mengikuti 3 kali musim tanam hanya 1.800 hektare,” kata Made mitra pada Kamis (3/6/2021).
Ia melanjutkan kendala yang dihadapi petani sekarang adalah pemasaran gabah. Yang harga gabah sekarang anjlok.
Baca Juga :
Pemda Konawe Kenalkan Beras Premium “BerasKita”
“Kami petani hanya tahu menanam dan menanam. Mohon solusinya,” kata Made Mitra
Tak hanya persoalan harga gabah Made Mitra mengeluhkan kelangkaan pupuk subsidi. Pengecer pupuk subsidi di kelurahan mekar sari, kecamatan tongauna telah mengundurkan diri.
Mereka meminta pemerintah, supaya koperasi dapat mengambil alih pengencer pupuk subsidi, sehingga apabila ada relokasi di musim sekarang, dapat diserap dan petani tidak sulit mencari pupuk subsidi.
Kepala Dinas Tanaman pangan, Holtikultura dan Perkebunan (TPHP), Gunawan mengatakan untuk persoalan yang disampaikan oleh petani, ia akan bicara dengan Bupati Konawe.
“Masalah kelangkaan pupuk dan harga gabah, nanti kita duduk bersama pimpinan untuk membicarakan solusi yang terbaik,” ungkapnya di lokasi kegiatan.
Untuk diketahui pada saat kondisi normal harga gabah Rp4.200 dan saat ini anjlok hingga Rp3.000 saja.
