Naik Pincara Lewati Jalan Linomoio Menuju Lokasi Banjir, Bayar Rp750 Ribu

Naik Pincara Lewati Jalan Linomoio Menuju Lokasi Banjir, Bayar Rp750 Ribu
BANJIR KONUT - Kendaraan bermotor antri sepanjang puluhan kilo meter menunggu antrian untuk menyebrangi jalan di wilayah Linomoio yang banjir hingga ketinggian 2 meter. (Jefri/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, WANGGUDU – Banjir bandang yang menerjang beberapa wilayah kecamatan di Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra) meninggalkan duka mendalam bagi masyarakat setempat.

Selain rumah-rumah warga mengalami kerusakan, hasil tanaman seperti padi dan jagung juga ludes diterjang banjir. Akibatnya warga mengalami kerugian besar.

Namun dibalik musibah yang melanda daerah penghasil biji nikel itu sejak Senin, 21 Mei 2018, banyak dimanfaatkan warga untuk mendapatkan tambahan biaya hidup.

Salah satunya di lokasi Linomoio. Jalan poros satu-satunya di tempat ini menghubungkan kawasan lokasi banjir di Kecamatan Landawe, Langkikima, dan Wiwirano serta jalan penghungung antara Provinsi Sultra dan Sulawesi Tengah (Sulteng). Namun, kondisinya sangat parah karena badan jalan sepanjang 500 meter terendam banjir setinggi 2 meter.

(Berita Terkait : Ini Penyebab Banjir Dua Kecamatan di Konut)

Pantauan zonasultra.id pada Jumat (25/5/2018), untuk menyeberangi jalur itu harus mengunakan kapal sampan yang telah dimodifikasi sedemikian rupa agar bisa memuat kendaraan, baik motor maupun mobil. Alat angkut ini biasa disebut pincara.

Untuk perahu roda empat, menggunakan puluhan drum dan gabus sebagai pelampung, di atasnya tersusun balok dan papan serta tongkang tempat naik kendaraan berukuran sekitar 10 kali 10 meter. Untuk motor menggunakan dua kapal sampan beralaskan papan yang tersusun rapi di atasnya.

Biaya penyeberangan di lokasi bervariasi. Untuk mobil ukuran besar Rp750 ribu per unit, mini bus Rp500 per unit dan motor Rp75 ribu per unit. Untuk kapal mobil di nahkodai 5 sampai 6 orang, sedangkan motor 3 orang.

Firman, warga Sabandete yang memiliki sampan pengakut motor di lokasi banjir mengatakan, sampan di tempat itu berjumlah 15 unit dengan sistem angkut bergilir. Hasil yang mereka peroleh tiap harinya mencapai Rp1,5 juta. Itu terhitung sejak pagi sampai jam 6 sore.

(Berita Terkait : Berikan Bantuan Korban Banjir Konut, Haerul Saleh Minta Masyarakat Perhatikan Lingkungan)

“Kami bagi 3 dengan teman pak, ini untuk tambah-tambah biaya hidup di bulan puasa ini apalagi mau lebaran,” kata Firman.

Di tempat yang sama, Rinto pemilik sampan pengangkut mobil menuturkan, untuk perahu pengangkut mobil hanya terdapat dua unit. Penghasilan per hari mencapai Rp5 juta.

“Banyak teman-temanya kita, soalnya keras arus jadi harus banyak yang pegang kapalnya. Hasilnya kami bagi-bagimi sesuai yang ada,” terangya.

Masih di lokasi itu, di darat terdapat penjual makanan campuran dan menjajakan beberbagai jenis menu, serta bakso dorong yang siap siaga di lokasi itu. Hasil yang mereka peroleh pun 5 kali lipat dari biasanya.

“Saya dagang tiap hari di sini selama banjir. Lumayan dalam satu hari bisa dapat Rp600 sampai Rp700 ribu,” aku Masana, salah satu penjual. (B)

 


Reporter: Jefri Ipnu
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini