Nelayan Baubau Ditemukan Tewas Terlilit Pancing

mayat baubau
PENEMUAN MAYAT - Warga Desa Banabungi, Kecamatan Kadatua, Kabupaten Buton Selatan (Busel) digegerkan penemuan mayat di perairan dekat pelabuhan rakyatnya, Rabu (25/7/2018). (Foto : Istimewa)

ZONASULTRA.COM,BATAUGA-Selasa (24/7/2018) malam, menjadi hari terakhir La Ebo bertemu keluarganya di Lipu, Betoambari, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra). Lelaki berusia 80 tahun ini pamit pergi memancing, tapi malah pulang sudah jadi jasad. Pagi tadi (25/7/2018), lelaki yang berprofesi sebagai nelayan ini ditemukan meninggal di sekitar perairan Kadatua, Buton Selatan, Sultra.

Jasad La Ebo pertama kali ditemukan oleh warga Desa Banabungi, Kecamatan Kadatua, Kabupaten Buton Selatan (Busel) di perairan dekat pelabuhan rakyat. Mayatnya ditemukan dalam kondisi kaku dengan kaki kiri terlilit oleh tali pancing.

Kepala Desa Banabungi, La Ode Ali Yunus membenarkan hal ini. Kata dia, mayat itu yang pertama kali ditemukan oleh warga setempat ini sekitar pukul 05.00 Wita pagi. “Iya… (ditemukan). Lokasinya sekitar 100 meter arah selatan di perairan pelabuhan Kadatua, Desa Banabungi,” beber La Ode Ali, saat dihubungi via Ponselnya.

Dijelaskan, warga Baubau ini diduga meninggal dunia akibat diterjang ombak ketika tengah memancing. Hal ini dikarenakan mayat tersebut ditemukan bersamaan dengan penemuan sebuah perahu dalam kondisi terbalik. ” Kaki kiri mayat ini terlilit tali pancing. Tali pancing itu juga terkait di badan perahu yang terbalik,” jelas sang Kades.

Kapolsek Kadatua, Iptu Rusli menambahkan, saat ini jasad korban telah dievakuasi. Sekitar pukul 09.00 wita, pihaknya bersama keluarga korban telah datang ke Kadatua untuk membawa pulang mayat tersebut. “Tadi dievakuasi menggunakan speed boat. Kita bawa di rumahnya langsung,” ungkapnya

Menurut Orang nomor satu di Polsek Kadatua ini, korban keluar rumah pada Selasa malam (24/7/2018), sekitar pukul 19.00 Wita. Ia pamit melaut hendak memancing cumi. La Ebo diketahui menggunakan sampan. “Kalau menurut keluarganya, kesehariannya memang turun memancing begini. Tapi biasanya sekitar pukul 24.00 itu sudah pulang. Kemungkinan malam itu keras ombak,” tambahnya.

Untuk diketahui, korban tidak sempat dibawa ke rumah sakit. Hal ini dikarenakan pihak keluarga tidak mengizinkan jasad korban untuk di Visum.(B)

 


Reporter :CR3
Editor : Abdi MR