Nur Alam Apresiasi Kemajuan Wakatobi

Nur Alam Apresiasi Kemajuan Wakatobi
SAFARI RAMADHAN - Nur Alam saat safari ramadhan di Mesjid Al Muqarabbin Wangi-Wangi, Selasa (6/6/2017) malam. (Duriani/ZONASULTRA.COM)

Nur Alam Apresiasi Kemajuan Wakatobi SAFARI RAMADHAN – Nur Alam saat safari ramadhan di Mesjid Al Muqarabbin Wangi-Wangi, Selasa (6/6/2017) malam. (Duriani/ZONASULTRA.COM)

 

ZONASULTRA.COM, WANGI-WANGI –  Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Nur Alam mengapresiasi kemajuan pembangunan di Kabupaten Wakatobi dalam kurun waktu tiga belas tahun ini. Wakatobi berpacu dengan daerah otonomi barunya, dengan sumber daya alam yang dimilikinya.

Nur Alam menyebut bahwa kondisi geografis Wakatobi yang tidak dimiliki daerah lain di Sultra telah mengantarkannya hingga dikenal di nusantara bahkan dunia. Namun dibalik itu juga tergantung pemimpinnya bagaimana mendedikasikan pengabdian demi kemajuan daerah.

“Wakatobi memiliki wilayah geografis terpisah dari daratan ibu kota provinsi. Tapi patut disyukuri dengan kemajuannya yang sangat pesat dalam kurun waktu kurang lebih 13 tahun telah memunculkan sebuah hasil yang cukup menggembirakan. Dimana Wakatobi bukan hanya wilayah Sultra tapi telah menjadi wilayah destinasi atau wilayah kedatangan masyarakat Indonesia bahkan dunia,” terang Nur Alam saat safari Ramadahan di Masjid Al Muqarabbin Wangi-Wangi, Selasa (6/6/2017) malam.

(Baca Juga : Safari Ramadhan, Nur Alam Sekaligus Tinjau Lokasi BOP Wakatobi)

Menurut gubernur dua periode tersebut, kemajuan yang dicapai dalam kurun satu dekade ini cukup signifikan dibandingkan dengan daerah-daerah lain. “Kemajuan yang cukup besar datang juga dari pemimpin ke pemimpin yang telah berusaha mendedikasikan pengabdiannya. Dimana masing-masing memiliki latar belakang dan kemampuan berbeda-beda dalam  perjalanan memperjuangkan nasib masyarakat dan daerahnya,” ucap Nur Alam.

Kata Nur Alam, perubahan dan kemajuan suatu daerah sangat ditentukan empat komponen utama. Dimana ke empat komponen itu merupakan perekat dalam seluruh aktivitas setiap harinya.

“Siapa pemimpinannya, bagaimana dukungan masyarakatnya, bagaimana aturan dan pengaturan di dalam kehidupan baik hubungan antara pemimpin dengan masyarakat begitu masyarakat dengan pemimpin maupun aturan-aturan yang mengatur masalah hidup dan penghidupan kita secara umum di pemerintahan maupun di masyarakat. Serta komitmen, komitmen ini kalau kita kaji mendasari secara bahasa filosofi disebut dengan ideologi,” tutup Nur Alam. (B)

 

Reporter: Duriani
Editor: Jumriati