Nur Alam: Pemimpin Harus Tangguh Menghadapi Dinamika Politik

48
Nur Alam: Pemimpin Harus Tangguh Menghadapi Dinamika Politik
PEMBERIAN PIAGAM - Pemkab Bombana memberikan piagam penghargaan kepada tokoh Pejuang pemekaran Kabupaten Bombana, pada malam tamah HUT ke-13 daerah itu. Nampak Gubernur Sultra, Nur Alam berpose bersama dengan para tokoh pemekaran yaitu, Rekson, S. Limba, Sahrun Gaus, dan Sukarnaeni, serta Pj Bupati, Sitti Saleha. (Jumrad Raunde/ZONASULTRA.COM)
Nur Alam: Pemimpin Harus Tangguh Menghadapi Dinamika Politik
PEMBERIAN PIAGAM – Pemkab Bombana memberikan piagam penghargaan kepada tokoh Pejuang pemekaran Kabupaten Bombana, pada malam tamah HUT ke-13 daerah itu. Nampak Gubernur Sultra, Nur Alam berpose bersama dengan para tokoh pemekaran yaitu, Rekson, S. Limba, Sahrun Gaus, dan Sukarnaeni, serta Pj Bupati, Sitti Saleha. (Jumrad Raunde/ZONASULTRA.COM)

 

ZONASULTRA.COM, RUMBIA – Gubernur Sultra, Nur Alam menitipkan pesan kepada Penjabatn Bupati Bombana, Hj. Sitti Saleha untuk tangguh menghadapi dinamika politik yang berkembang dewasa ini.

“Di era keterbukaan ini, seringkali memang, kita tidak bisa membatasi ekspresi dan penyampaian pendapat serta inspirasi dan aspirasi dari berbagai pihak. saking tidak terbatasinya, sehingga kadang-kadang penyampaian aspirasi itu terjadi diluar konteks,” tutur Nur Alam pada saat menyampaikan sambutannya pada malam ramah tamah Ulang Tahun ke-13 Bombana, Minggu Malam, (18/12/2016).

Menurut Nur Alam, dewasa ini sudah banyak demo yang tidak murni melainkan telah ditumpangi. sudah dikomersialisasi sebagai bagian dari dinamika kehidupan sehari-hari sebagai bentuk lapangan kerja yang tidak tertera secara resmi.

Oleh karena itu, lanjut Nur Alam sebagai seorang pemimpin dalam menghadapi situasi dan dinamika yang demikian, maka sedianya untuk selalu tangguh dan tidak terpengaruh dalam mengambil kebijakan.

“Jika koreksi itu dirasa tidak benar adanya, maka saya hanya sarankan untuk diabaikan saja. Menanggapinya justru akan menyulut kemarahan sekelompok masyarakat yang merasa tidak puas,” imbuhnya.

Semestinya, sambung Nur Alam, masyarakat Bombana patut berbangga sebab dari sisi kaderisasi kepemimpinan belum pernah ada bupati wanita lahir di Sultra terkecuali di daerah ini. “Walaupun sifatnya pelaksana namun kedudukannya adalah sebagai bupati,” imbuhnya.

Begitu pula Wakil Bupati di Sultra hanya pernah terjadi dua wabup yang merupakan putra benar-benar lahir dari daerah yang dipimpinnya yaitu Bombana dan Kolaka Utara.

“Dengan itu saya ingin memberikan apresiasi khusus kepada kader-kader wanita Bombana yang telah memiliki talenta kepemimpinan dibanding dengan daerah-daerah lain di Sultra,” imbuh Nur Alam.

Oleh karena itu, Nur Alam menghimbau semua aparat yang laki-laki agar tidak menggunakan otot untuk menggerogoti apalagi mengekspresikan penolakan terhadap kepemimpinan wanita di daerah ini. “gunakanlah otot itu untuk mengakselerasikan program pembangunan” imbuhnya. (B)

 

Reporter : Jumrad Raunde
Editor  : Tahir Ose

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini