ZONASULTRA.ID, KENDARI – Bank Indonesia (BI) Sulawesi Tenggara (Sultra) menggandeng Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari untuk mengoptimalkan sistem pembayaran digital di wilayah Kota Kendari.
Deputi BI Sultra Aryo Wibowo mengatakan, hal tersebut dilakukan karena Kota Kendari sampai saat ini masih nomor satu di Sultra dalam hal transaksi nontunai, dan satu-satunya pemda digital di Sultra yang sudah diakui hingga pusat.
“Harapannya kabupaten lain pada akhirnya mencontoh Kota Kendari dalam penerapan sistem pembayaran nontunai,” ungkapnya di Kendari pada Selasa (26/7/2022).
Ia mengatakan, kesepakatan dilakukan saat BI Sultra dan Pemkot Kendari melakukan rapat koordinasi terkait pengoptimalan pembayaran nontunai di Media Center Rumah Jabatan Wali Kota Kendari, Senin (25/7/2022).
Ia mengatakan, untuk membangun digital pembayaran itu harus dari ekosistem. Dalam hal ini pemda, pihak perbankan, serta pelaku usahanya.
Kesepakatan yang dicapai bersama Pemkot Kendari antara lain ASN akan diimigrasikan ke mobile banking untuk penggunaan QRIS serta pengusaha akan didukung untuk menggunakan pembayaran nontunai.
Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir mengatakan, pihaknya akan menyasar tiga sektor sebagai awal penerapan kesepakatannya, yaitu sekolah, pelaku usaha serta rumah ibadah yang akan direalisasikan mulai minggu ini melalui surat edaran.
“Sebagai langkah awal, kita akan menyasar sektor pendidikan dengan mendorong semua sekolah di Kendari untuk mulai menggunakan pembayaran nontunai,” ucapnya.
Ia juga mengaku akan melakukan MoU bersama Dewan Masjid Indonesia (DMI) Sultra pada 4 Agustus mendatang agar segala aktivitas, termasuk sumbangan akan dialihkan menggunakan sistem pembayaran nontunai.
Untuk dunia usaha, pihaknya akan memulai dengan melakukan Training Of Trainers (TOT) untuk para pelaku usaha agar kemudian mau mengedukasi para customer-nya. Menurutnya, pelaku usaha saat ini yang kebanyakan anak muda sangat cocok untuk mengembangkan potensi digitalisasi ini. (B)
Kontributor: Ismu Samadhani
Editor: Jumriati