ZONASULTRA.COM, KENDARI – Organisasi masyarakat (ormas) Gerakan Arah Baru Indonesia (Garbi) wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra) resmi dideklarasikan di K-Toz Square, Kota Kendari, Selasa (2/4/2019). Tumaruddin secara resmi menahkodai Garbi Sultra.
Dewan Pembina Garbi Pusat Ahmad Zainuddin mengatakan Garbi bukanlah pecahan ormas tapi Garbi adalah organisasi murni atas kekecewaan dan kegelisahan anak muda melihat masa depan bangsa Indonesia yang berhadapan dengan masalah kurangnya calon pemimpin-pemimpin muda.
Garbi lahir dari tokoh-tokoh nasional seperti Fahri Hamzah, Anis Matta, dan Syamsari Kitta yang merupakan Bupati Takkalar sebagai Ketua Umum Garbi Sulawesi Selatan (Sulsel). Dari hasil diskusi para tokoh itu, maka dideklarasikanlah Garbi di Sulsel, bukan di Jakarta.
“Garbi bukan pecahan organisasi masyarakat atau organisasi politik manapun. Garbi adalah organisasi kepemudaan, ormas kebangsaan sebagai wadah kaum muda untuk menjadi pemimpin di masa depan Indonesia,” ujar Ahmad Zainuddin dalam orasinya.
Menurut anggota Komisi VIII DPR RI ini, calon pemimpin Indonesia ini harus memiliki kecerdasan intelektual dan kepintaran di atas rata-rata. Tidak boleh memiliki kecerdasan rata-rata, sehingga kader Garbi dituntut selalu meningkatkan kualitas.
“Calon presiden kita di masa depan tidak boleh hanya memiliki kecerdasan rata-rata, tapi harus memiliki kualitas kecerdasan di atas rata-rata, untuk mengatur sumber daya alam Indonesia yang kaya ini,” tegasnya.
Sementara itu Ketua Garbi Sultra Tumaruddin mengatakan organisasi ini menjadi wadah untuk menyatukan ide-ide kebangsaan. Garbi diharapkan menjadi pembeda dalam melahirkan kepemimpinan baru untuk beberapa tahun ke depan.
“Garbi bukan hanya organisasi yang menyelesaikan permasalahan bangsa ini. Garbi ada untuk bagaimana memikirkan masa depan bangsa memberikan arah bagi kita semua menjadi kekuatan 5 besar dunia dari sisi ekonomi dan daya saing,” tukasnya. (B)