ZONASULTRA.COM, ATAMBUA – Dampak Pacuan Kuda Crossborder di Kefamenanu, Kabupaten Timur Tengah Utara (TTU) Nusa Tenggara Timur untuk menarik minat kunjungan wisatawan asing mulai terasa.
Bukan cuma menyaksikan pacuan kuda di Arena Pacuan Kuda Kilometer 9 Kafemenanu, para wisatawan mancanegara berbondong-bondong mengeksplorasi destinasi wisata di TTU.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Timur Tengah Utara Yohanes Sanak mengaku puas dengan kegiatan ini. Selain mendatangkan wisatawan, misi event untuk mempromosikan destinasi wisata di TTU menuai sukses besar
“TTU banyak menyimpan destinasi wisata, salah satunya adalah Pantai Tanjung Bastian, terletak sekitar 67 km di sebelah utara dari Kota Kefamenanu. Waktunya juga tidak terlalu jauh, dapat ditempuh kurang lebih satu jam perjalanan dengan menggunakan angkutan umum/pedesaan,” ujar Yohanes Sanak di Kefamenanu, Kamis (30/11).
Menurut Yohanes, TTU bisa menjadi pilihan tepat bagi wisatawan asal Timor Leste untuk spending money. Selain ramai event, TTU memiliki pantai Tanjung Bastian. Lokasi ini seringkali menghelat kegiatan-kegiatan berskala regional maupun nasional, termasuk pacuan Kuda Crossborder.
Yohannes bahkan berani menjamin, kalau Tanjung Bastian lebih dari sekadar destinasi wisata, tetapi memiliki ‘menu’ lain berupa lintasan balap kuda terindah di Indonesia.
(Baca Juga : Jaga Atmosfer Wisata Perbatasan, Timor Tengah Utara Gelar Lomba Pacuan Kuda)
“Jalur pacuan kuda di Tanjung Bastian merupakan jalur pacuan paling indah di seluruh Indonesia. Sangat tepat bila wisman asal Timor Leste menghabiskan dolarnya di sini,” ucap Yohannes sambil berpromosi.
Destinasi lain selain Pantai Bastian di TTU, Pantai Wini di Kecamatan Insana Utara, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU). Akses menuju Pantai Wini sangat mudah. Dengan waktu tempuh hanya satu jam, wisatawan sudah bisa menikmati panorama pantai dengan udara cukup bersahabat.
“Objek wisata pantai masih alami dengan hamparan pasir putih asri dan udara pantai sejuk. Pantai ini menjadi salah satu objek wisata alam andalan Kabupaten TTU,” ujar dia
Selain destinasi wisata pantai, Kabupaten TTU memiliki destinasi wisata religi, salah satu adalah Gua Bitauni, tempat ziarah bagi seluruh umat Katolik di keuskupan Atambua. Serta menjadi tempat prosesi jalan salib di waktu Paskah atau doa rosario sepanjang bulan Mei dan Oktober.
“Terletak disebuah bukit batu ditutupi hutan tropis dan di bawah pohon beringin dan pohon-pohon pelindung lain untuk menambah suasana hening dan khidmat untuk berdoa. Gua Bitauni berjarak kurang lebih 34 km dari kota Kefamenanu,” tuturnya.
(Baca Juga : Nikmati Kemeriahan Wisata Berkuda di Parade 1001 Kuda Sandelwood)
Terpisah, Bupati Raymundus Sau Fernandez menambahkan, even Pacuan Kuda Crossborder kali ini, merupakan wadah untuk mempromosikan destinasi wisata di wilayah Timor Tengah Utara, tidak kalah indah dan eksotik dari deretan pantai -pantai lain di Indonesia.
“Apalagi secara geografis TTU berbatasan langsung dengan negara Timor Leste dan bertetangga dekat dengan Australia. Bukan mustahil cerita dan postingan para peserta lomba pacuan kuda ini, Timor Tengah Utara kemudian menjadi alternatif pilihan para wisatawan mancanegara maupun wisatawan domestik untuk plesir ke TTU.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengapresiasi atraksi wisata ini . Arief berharap, Pacuan Kuda crossborder menjadi agenda reguler di TTU. Event ini sangat efektif untuk menarik kunjungan wisatawan dalam jumlah masif. Terlebih destinasi-destinasi di TTU sangat menarik untuk digali.
“Saat event, menjadi momentum tepat untuk mempromosikan destinasi. Pemerintah Daerah harus menangkap kesempatan ini dengan cepat. Karena pasti,terjadi pergerakan besar-besaran dari wisnus dan juga wisman asal Timor Leste,” papar Menpar. (*)