ZONASULTRA.COM, KENDARI – Bakal calon bupati Buton Hamin yang ditolak pendaftarannya oleh KPU ternyata memiliki harta kekayaan yang berlimpah. Berdasarkan rilis situs resmi KPK (www.kpk.go.id) jumlah kekayaan Hamin menyentuh angka Rp. 38 miliar.
Hamin berpasangan dengan Farid Bachmid yang memiliki kekayaan Rp. 308 juta. Sementara kekayaan pasangan calon bupati Buton yang lolos pencalonan yakni Umar Samiun masih diproses dan pasangannya La Bakry hanya Rp. 429 Juta.
Terkait penolakan pencalonan Hamin-Farid tersebut saat ini tengah berlangsung sidang sengketa di tingkat Panwas Buton. Hamin-Farid mengajukan sengketa dengan tergugat adalah KPU Buton.
Ketua Bawaslu Sulawesi Tenggara (Sultra) Hamiruddin Udu mengatakan, poin gugatan Hamin-Farid yakni meminta agar pendaftarannya diterima oleh KPU sebagai pasangan calon bupati Buton. Namun demikian keputusan Panwas belum dapat diketahui sebab sidangnya masih terus berjalan.
“Kemarin (Senin, 31/10/2016) sudah dilakukan sidang kedua. Hari ini sidang pemeriksaan jawaban pihak termohon (KPU) dan pihak terkait,” kata Hamiruddin melalui telepon selulernya, Selasa (1/11/2016).
Sebelumnya, Ketua KPU Sulawesi Tenggara (Sultra) Hidayatullah mengatakan jika gugatan Hamin-Farid tetap dinyatakan ditolak pendaftarannya sebagai calon kada, maka bisa melakukan banding di tingkatan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PTTUN) Makassar. Upaya terakhir bisa sampai ke Mahkamah Agung (MA).
Putusan dari berbagai tingkatan tersebut wajib ditindaklanjuti oleh KPU Buton. Namun demikian, Hidayatullah enggan berandai-andai apabila dalam putusan menyatakan bahwa pendaftaran Hamin-Farid harus diterima KPU.
Selain Hamin, bakal calon kepala daerah Bombana Atikurrahman juga memiliki harta berlimpah dengan total Rp. 12,6 miliar. Atikurrahman yang maju lewat jalur independen juga ditolak pendaftarannya oleh KPU. Namun berbeda dengan Hamin, sebab Atikurrahman tak mengajukan gugatan di tingkat panwas.
Berikut rincian harta kekayaan calon kepala daerah 7 daerah pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2017 di Sulawesi Tenggara yang sudah dirilis situs resmi KPK (http://www.kpk.go.id) (A)
Kendari
Abdul Rasak – Rp. 913 juta
Haris Andi Surahman – Rp. 8,4 miliar
Adriatma Dwi Putra – Rp. 3,5 miliar
Sulkarnain – Rp. 3,3 miliar
Muhammad Zayat Kaimoeddin – Rp. 504 juta dan 3.400 dolar Amerika (Rp. 44 juta)
Suri Syahriah Mahmud – Rp. 255 juta
Bombana
Kasra Jaru Munara – Rp. 14,3 miliar
Man Arfah – Rp. 3,9 miliar
Tafdil – Rp. 9,8 miliar
Johan Salim – Rp. 3,2 miliar
Kolaka Utara
Bobby Alimuddin – Rp. 1,3 miliar
Maksum Ramli – Rp. 2,05 miliar
Nurrahman Umar – Rp.7,2 miliar
Abbas – Rp.7,1 miliar
Anton – Rp. 3,9 miliar
Haedirman Sarira – Rp. 2,9 miliar
Muna Barat
LM. Ihsan Taufik – 2,1 miliar
La Nika – Rp. 1,8 miliar
LM. Rajiun Tumada – Rp 2,5 miliar
Ahmad Lamani – Rp 803 juta
Buton
Umar Samiun –
La Bakry – Rp. 429 juta
Buton Selatan
Agus Faisal Hidayat – Rp. 2,3 miliar dan 6000 Dolar Amerika (Rp. 78 juta)
La Ode Arusani – Rp. 3,9 miliar
Sattar –
Welson –
Muhammad Faisal – Rp. 6,5 miliar
Wa Ode Hasniwati – Rp. 4 miliar
Agus Salim Mbaeda – Rp. 230 juta
La Ode Agus – Rp. 215 juta
Buton Tengah
Samahuddin – Rp. 22 miliar
Lantau – Rp. 3,6 miliar
Mansur Amila – 1,7 miliar
Saleh Ganiru – Rp. 2,7 miliar
Reporter : Muhamad Taslim Dalma
Editor : Jumriati