Pameran Harteknas, Unsultra Tampilkan Tiga Inovasi Unggulan

Pameran Harteknas, Unsultra Tampilkan Tiga Inovasi Unggulan
HARTEKNAS -  Pameran Harteknas yang digelar Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Sultra di GOR Bahteramas, Kamis, (26/9/2018). (CR2/ZONASULTRA.COM) 

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra) ikut mendukung claster Inovasi Produk Unggulan Daerah, dengan menampilkan tiga inovasi unggulan dalam kegiatan pameran Hari Tehnologi Nasional di GOR Bahteramas di Kendari.

Tiga unggulan daerah itu berupa minuman dan makanan lokal berbasis kakao, pengasapan ikan teri (Kaholeo) Baubau dan mini crane. Rektor Unsultra yang juga Ketua Dewan Riset Daerah (DRD) Sultra, Prof Andi Bahrun mengungkapkan hal itu saat ditemui awak zonasultra.id di stand Unsultra pada acara Pameran Harteknas yang digelar Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Sultra di GOR Bahteramas, Kamis, (26/9/2018) .

“Unsultra ingin mengambil bagian dalam meningkatkan daya saing daerah menuju Sultra Emas sesuai program gubernur baru. Makanya pada kesempatan ini ada beberapa komoditi unggulan daerah atau inovasi yang kami tunjukkan terutama mengenai Kakao, semua produk yang ditampilkan, seperti minuman dan makanan lokal, semuanya berbasis kakao,” ujar Prof Andi.

Melalui inovasi tersebut, dirinya berharap kedepan pada acara-acara resmi maupun non resmi, masyarakat Sultra bisa menyajikan makanan maupun minuman yang berbau unggulan daerah, khususnya coklat yang sudah menjadi ciri khas bahkan icon bumi anoa.

“Selain itu, ada inovasi lain, seperti inovasi pengasapan ikan teri (kaholeo) di Bau-bau. Hanya saja, kata Prof Andi, asapnya terlalu banyak dan mengandung zat karsenogenik yang bisa saja berdampak buruk bagi kesehatan, sehingga kita buat alat yang bebas dari karsenogenik,” papar Guru Besar Fakultas Pertanian UHO Kendariter.

Tak hanya itu, Unsultra juga menampilkan inovasi lainnya yakni mini crane yang berfungsi mengurangi penggunaan tenaga kerja dalam pembangunan gedung. Lalu terakhir, sambung Prof Andi, bagaimana memanfaatkan limbah slag nikel menjadi bahan bangunan dalam bentuk batako.

“Berdasarkan hasil riset dosen teknik limbah slag nikel ini bisa juga digunakan sebagai bahan jalanan, hanya saja belum bisa untuk jalanan umum, sebab kelicinannya masih perlu diuji lagi,” imbuhnya.

Dirinya berharap, Unsultra bisa menunjukkan eksistensi dengan mengambil peran untuk meningkatkan daya saing daerah Sultra. Sedangkan untuk civitas akademika, Prof Andi kembali berharap bisa menjadi momentum dalam membangkitkan semangat maupun komitmen.

“Habis ekspo, kita kembali ke kampus mencari lagi inoivasi baru untuk meningkatkan daya saing daerah,” pungkasnya. (B)

 


Reporter : CR2
Editor : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini