ZONASULTRA.COM, RUMBIA – Pemerintah daerah (Pemda) Bombana, Sulawesi Tenggara (Sultra) sukses mengumpulkan 6,3 ton padi sawah saat melakukan panen perdana di Desa Marga Jaya, Kecamatan Rarowatu Utara, Kamis (25/1/2018).
Panen tersebut melibatkan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sultra, Dinas Pertanian Bombana, Bintara Pembina Desa (Babinsa) setempat, Penyuluh Pertanian dan Kelompok Tani (Poktan).
Kepala Dinas Pertanian Bombana Asis Fair mengatakan, panen perdana ini merupakan hasil tanam yang dilakukan sejak November 2017 lalu. Dari 180 hektar lahan yang ada, pihaknya menargetkan tiga hektar untuk dipanen. Ini akan terus disasar selama bulan Januari hingga akhir Februari nanti.
“Panen padi sawah ini kami lakukan secara bertahap. Kemarin kami panen perdana di desa Marga Jaya. Hasil panen awal sebanyak 6, 3 ton atau sekitar 63 Karung, kata Asis Fair di ruang kerjanya, Senin (29/1/2018).
Menurutnya, dari 180 hektar target panen di wilayah tersebut, nantinya akan mampu mencapai ribuan ton, tergantung dari tingkat kesuburannya. Sebab, ada beberapa lokasi sawah yang masih memerlukan suplay air melalui bantuan sumur bor, khususnya bagi yang masih menggunakan sistem tadah hujan.
Proses panen juga digarap menggunakan beberapa unit mesin Combine Harvester. Diakuinya jenis mesin ini sangat efektif dalam proses panen untuk padi sawah di Bombana.
Diungkapkan, jenis padi sawah yang dipanen itu adalah padi sawah varitas Mekongga dari Kabupaten Konawe, Sultra.
” Sebenarnya, ada beberapa jenis varitas yang tepat ditanam untuk seluruh wilayah di Bombana, yakni Invari anvibi, Invari 33, invari 30, Mekongga, Ciherang, Cigelis dan Konawe. Untuk wilayah Rarowatu Utara saat ini menggunakan varietas Mekongga, Ciherang dan Konawe,” katanya.
Asis Fair mengaku, hasil panen tahun ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Dimana tahun sebelumnya di wilayah yang sama, hasil panen perdana hanya dikisaran empat ton per tiga hektar. Diwilayah lain pun seperti Poleang mampu menggelar panen hingga tiga kali setahun.
Hal ini menandakan bahwa mekanisme kerja para penyuluh dan Poktan di daerah itu semakin pandai dalam mengelola padi saaah.
“Kita memang targetkan tiada hari tanpa panen. Makanya, saya bersyukur semua petani telah mulai memahami dengan baik cara mengelola sawah,” tandasnya. (C)
Reporter : Muhammad Jamil
Editor : Abdul Saban