Panen Raya Jagung, Ruksamin: Ini Langkah Mencegah Corona

155
Panen Raya Jagung, Ruksamin: Ini Langkah Mencegah Corona
PANEN JAGUNG-Bupati Konut, Ruksamin bersama Kejari Konawe, Kapolres Konut, TNI AD dan AL saat melakukan panen raya jagung milik masyarakat Desa Lamparinga, Kecamatan Wiwirano.(Jefri/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM,WANGGUDU– Bupati Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra) Ruksamin melakukan panen raya jagung jenis hibribda di wilayah Desa Lamparinga, Kecamatan Wiwirano.

Kegiatan itu juga diikuti Kapolres Konut AKBP Achmad Fathul Ullum, Kepala Kejari Konawe Irwanuddin Tajudin, Dandim 1417 Kendari Kolonel Alamsyah, TNI AL cabang Konut, serta Pemerintah Kecamatan dan Lurah.

Ruksamin yang juga menjadi ketua gugus tugas covid-19 Konut mengapresiasi usaha dan kerja keras masyarakat Lamparinga.

“Ini menjadi salah satu langkah yang baik untuk mencegah timbulnya virus corana. Sebab, selain jauh dari tempat keramaian, juga bisa menyehatkan badan karena beraktivitas sehingga saya tahan, tubuh kuat,” kata Bupati Konut, Rabu (21/4/2020).

Mantan Ketua DPRD Konut mengatakan, di setiap kegiatan penanganan virus corona pihaknya terus memberikan imbauan kepada seluruh masyarakatnya agar senantiasa mawas diri dari wabah virus yang malematikan itu. Menurutnya, hal itu tak bisa dianggap sepele, sebab wilayah Bumi Oheo berada di antara daerah yang memiliki pasien postiv corona seperti, Kota Kendari, Kabupaten Konawe, dan Morowali Sulawesi Tengah.

“Bukan berarti di Konawe Utara, tidak ada kasus positif corona lantas kita biasa saja dan abaikan himbauan pemerintah. Perlu diketahui, kami dari pemerintah, kepolisian, TNI dan tim relawan lainnya tidak tidur karena terus bekerja keras di lapangan dengan berbagai kegiatan untuk melindungi masyarakat dan daerah dari virus corona,”tegasnya.

Dalam kegiatan itu, pria bergelar doktor ini juga menyalurkan puluhan karung bantuan bibit jagung serta ribuat paket sembilan bahan pokok (sembako) bio zanitaiser, bio imun dan masker kepada masyarakat di Kecamatan Langgikima dan Wiwirano.

Di tempat tersebut, salah satu warga Lamparinga, Aidil mengatakan, di wilayah itu sebanyak 52 hektar lokasi tanah dijadikan sebagai lahan jagung oleh masyarakat. Kegitan bercocok tanam itu telah dilakoni selama 6 tahun.

“Dalam satu tahun dua kali panen pak. Sekali panen bisa mencapai 160 ton. alhamdulillah hasilnya bagus dan cukup untuk kebutuhan keluarga,”ujarnya.

Masyarakat setempat berharap, agar pemerintah dapat lebih memperhatikan ketersediaan fasilitas alat pengolahan jagung serta pasokan bibit yang lebih memadai. Tak hanya itu, akses jalan yang masih terbilang rusak diharapkan juga mendapat perhatian untuk segera diaspal demi berjalannya produksi pertanian. (b)

 


Reporter: Jefri Ipnu
Editor : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini