ZONASULTRA.COM, KENDARI – Usai pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2018, TNI dan Polri di Sulawesi Tenggara (Sultra) tetap saling bersinergi dan menjaga netralitas. Jika hal itu dapat dijaga maka Pemilihan Presiden 2019 juga dapat berjalan dengan baik seperti Pilkada.
Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XIV Hasanuddin Mayjen TNI Surawahadi percaya bahwa apapun yang terjadi TNI dan Polri di Sultra dapat mengatasi masalah secara bersama. Saat ini pengamanan difokuskan pada kelancaran pelantikan pasangan kepala daerah terpilih, lalu pengamanan Pemilihan Presiden dan Pemilihan Legislatif 2019.
“Khusus dari saya (TNI) dan kepolisian juga saya percaya kita betul-betul netral dan tidak berpihak dan kita betul-betul menjaga keamanan baik itu yang akan memilih, dan nanti akan ada tugas masing-masing, apa yang harus dikerjakan oleh Polri maka TNI juga akan membantu pengamanannya,” ujar Surawahadi usai apel yang dihadiri ratusan personil TNI-Polri di Mapolda Sultra, Kamis (30/8/2018).
Salah satu ancaman keamanan di era globalisasi saat ini adalah hoaks atau informasi bohong yang dapat memecah belah. Surawahadi optimis polisi dapat langsung menangkap pelaku hoax atau kejahatan cybercrime (kejahatan dunia maya).
(Baca Juga : Identifikasi Hoax dan Ancaman Pidana Penyebarannya)
Surawahadi mengakui bahwa pihak keamanan memberikan perhatian khusus tersendiri terhadap cybercrime (kejahatan dunia maya). Hal itu dibuktikan dengan adanya beberapa pengungkapan kasus cybercrime. Caranya dengan menggunakan teknologi yang canggih pula.
Komando Daerah Militer XIV Hasanuddin merupakan komando kewilayahan pertahanan TNI angkatan darat yang meliputi Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat. Kedatangan Surawahadi dalam rangka kunjungan kerja perdana setelah satu bulan lebih dilantik sebagai Pangdam. (B)
Reporter : Muhamad Taslim Dalma
Editor : Tahir Ose