Pasar Menjadi Prioritas Pemerintahan Tampil Mesra

Pasar Menjadi Prioritas Pemerintahan Tampil Mesra
EKONOMI - Sosialisasi para pelaku usaha kecil dan menengah dengan perusahaan keuangan yang digelar Dinas Perdagangan Usaha Kecil dan Menengh Kota Baubau beberapa waktu lalu. (Foto: Istimewa)

Pasar Menjadi Prioritas Pemerintahan Tampil Mesra EKONOMI – Sosialisasi para pelaku usaha kecil dan menengah dengan perusahaan keuangan yang digelar Dinas Perdagangan Usaha Kecil dan Menengh Kota Baubau beberapa waktu lalu. (Foto: Istimewa)

 

ZONASULTRA.COM, BAUBAU – Pada pilar ketiga pembangunan Kota Baubau yakni pembangunan ekonomi kerakyatan berbasis kearifan lokal telah banyak diciptakan.

Walikota Baubau AS Tamrin mengatakan, peningkatan perekonomian masyarakat menjadi salah satu fokus pembangunan saat ini. “Kota Baubau sebagai kota jasa yang memberikan pelayanan yang maksimal untuk daerah sekitar tentu Kota Baubau harus mempersiapkan sarana yang lebih memadai,” ungkapnya.

Ia menambahkan dengan dijadikannya Kota Baubau sebagai distributor barang untuk daerah sekitar. Pemerintah juga fokus pada pembangunan pasar tradisonal dan pasar modern. Salah satunya pembangunan sarana dan prasarana Pasar Wameo, Pasar Karya Baru serta pembangunan sarana ekonomi melalui modal usaha bagi UMKM dan nelayan pesisir Kota Baubau.

Pasar Menjadi Prioritas Pemerintahan Tampil Mesra
Peresmian Rumah Susun di Kota Baubau sebanyak dua kopel yang dihadiri langsung dari Kementrian Perumahan Rakyat RI belum lama ini.(Foto: Istimewa)

Para pelaku usaha menjadi ujung tombak perputaran ekonomi yang lebih sehat, maka melalui Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Kota Baubau juga mendampingi masyarakat usaha kecil dan menengah melalui peminjaman modal melalui lembaga keuangan yang ada di Kota Baubau.

Walikota Baubau, dalam sambutannya dalam sosialisasi pendampingan usaha kecil menengah belum lama ini menyampaikan apresiasinya terhadap upaya pengembangan koperasi dan UKM yang merupakan bentuk penguatan kelembagaan lebih fokus dan berperan dalam mendorong perekonomian di kota ini.

“Kami tetap berkomitmen mensejahterakan masyarakat, apalagi ini juga bagian agenda prioritas pembangunan Kota Baubau sebagai salah satu pilar visi pembangunan, yakni pilar ekonomi. Namun persoalan klasiknya adalah minimnya permodalan. Memang koperasi juga dinamika tinggi, dulu aneka macam koperasi, sekarang tinggal yang simpan pinjam,” tandas Walikota.

Hal lain kata walikota, adalah konsep ‘the man behind the gun’, Sebab sehebat apapaun skema, kalau mental pelaku UKM atau koperesi kurang baik, susah juga tumbuhnya. Jadi persoalan kita sekarang persoalan mental. Biar ada modal kalau mental rusak, jadi masalah. Karenanya kegiatan ini selain membangun pemahaman juga mental ekonomi dan usaha kita yang prioritas,.

“Masalahnya ada di sumber daya manusia dan sistem. Keduanya harus dikuatkan, butuh kekompakan, kebersamaan. Namun memang tidak mudah, semuanya butuh sinergitas antar pengurus, sehingga anggota bisa nyaman, betah, dan bersemangat.” Imbuhnya.

Acara ini melibatkan sejumlah pelaku UKM dan pelaku koperasi yang jumlahnya lebih dari 100 lembaga. Sejumlah pertanyaan mengemuka di acara ini khususnya berkaitan dengan eksistensi UKM yang banyak bubar bahkan mengubah diri menjadi koperasi dengan alasan permodalan, karena persoalan dana bergulir yang tidak efektif berjalan. (Adv)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini