Pasien RSUD Baubau Diduga Suspec Corona

Pasien RSUD Baubau Diduga Suspec Corona
Ilustrasi

ZONASULTRA.COM, BAUBAU – Satu pasien di RSUD Kota Baubau,Sulawesi Tenggara (Sultra) dinyatakan suspect corona (COVID-19).

Hingga saat ini status pasien berinisial LD (nama samaran) dalam pemantauan. LD yang merupakan warga di Kabupaten Buton itu, kini menjalani penanganan medis di RSUD Bahteramas Kota Kendari.

Baca Juga : Satu Warga Diduga Terinfeksi Corona, Ini Penegasan RSUD Bombana

LD sebelumnya dirawat di RSUD Kota Baubau pada Sabtu (7/3/2020) dan Minggu dini hari tadi LD dibawa ke RSUD Bahteramas. Sebelum itu pemuda berusia 23 tahun itu mengalami panas tinggi, suhu tubuhnya mencapai 39 derajat celcius. Dia juga terkena batuk pilek, nyeri tenggorokan, nyeri anggota badan, dan sesak nafas.

Berdasarkan indikasi klinis inilah kemudian pasien diduga kuat terjangkit virus. belum lagi riwayat traveling pasien di Negara Thailand yang juga terjangkit virus corona.

“Jika dihitung semenjak kepulangannya dari Thailand ke Indonesia, berarti memenuhi waktu ingkubasi selama dua pekan,” terang Lukman dokter spesialis penyakit dalam yang merawat LD di RSUD Kota Baubau.

Meski demikian pasien tetap seja belum dipastikan positif tertular virus corona. Pasalnya belum ada tes medis yang memastikan dugaan tersebut. Rumah sakit saat ini tengah menunggu hasil tes yang akan keluar tiga hari ke depan.

” Sesuai SOP Kementerian Kesehatan, jika sudah memenuhi kriteria itu maka harus dievakuasi di rumah sakit yang telah ditunjuk oleh kementerian,” terang Direktur RSUD Kota Baubau, Nuraeni Djawa saat jumpa pers Minggu (8/3/2020) siang.

Untuk kesiap siagaan dan langkah antisipatif menurut Nuraeni pihaknya menjamin sterilisasi rumah sakit. Terkait ruang IGD yang sempat menjadi ruang perawatan LD, saat ini dikosongkan untuk sterilisasi.

“Virus corona ini bisa tahan di luar, sekitar 9-12 jam. Dalam waktu 24 jam, terhitung hari ini, kami belum terima pasien. Ini untuk langkah-langkah antisipatif,” tegas Nuraeni.

BACA JUGA :  Kasus Covid-19 di Kendari Meningkat, Jubir Satgas Ingatkan Protokol Kesehatan

Petugas medis yang menangani pasien tersebut juga telah diintruksikan untuk melaporkan kondisinya selama masa inkubasi. Terhitung sejak kontak awal dengan pasien terindikasi tertular virus corona tersebut.

Jejak Perjalanan dan Aktivitas LD

Pasien RSUD Baubau Diduga Suspec Corona
Jumpa pers yang dilakukan Dinas Kesehatan dan RSUD Kota Baubau, terkait satu pasien yang diduga tertular virus corona.

Sebelum dinyatakan suspect virus corona, LD diketahui melakukan aktifitas di negeri gajah putih, Thailand, untuk kepentingan bisnis. Di sana dia menetap selama sepekan, LD dilaporkan meninggalkan Thailand pada 23 Februari 2020.

Dari Thailand dia langsung terbang ke Jakarta, menggunakan pesawat. Kemudian dilanjutkan menuju Kota Kendari. Dari Kota Kendari dia melanjutkan perjalanan ke Kota Baubau menggunakan kapal laut. Kata Kadis Kesehatan Kota Baubau, Wahyu, LD tiba di Pelabuhan Murhum Kota Baubau tanggal 25 Ferbruari, ia kemudian langsung pergi di kampung halamanya di Buton.

“Pasien juga mengaku pernah beraktifitas di Kota Baubau tanggal 29 Februari 2020. Ia pergi mengunjungi rumah ayah angkatnya,” urai Wahyu.

Tempat-tempat ini merupakan persinggahan pasien dalam masa inkubasi, selama dua pekan. Dimana massa itulah yang dibutuhkan virus untuk menyerang inangnya. Meski demikian untuk memastikan apakah LD positif corona harus menunggu hasil pemeriksaan laboratorium tiga hari kedepan untuk membenarkan dugaan dokter.

Wahyu sendiri berkomitmen akan memberikan informasi seterang-terangnya terkait perkembangan pasien suspect virus corona tersebut.

“Jika ada perkembangan temuan sebaran virus corona kami akan memberi kabar. Pemerintah Kota Baubau benar-benar serius menangani hal ini. Kami sudah rapat lintas sektoral dengan KUPP Kota Baubau untuk mencegah pada pintu masuk pelabuhan. terkait dengan kedatangan kapal-kapal laut dari luar,” ungkap Wahyu.

“Kami juga sudah rapat membentuk tim gerak cepat pencegahan virus corona. Beberapa hari lalu kami sudah lakukan sidak diapotek-apotek di Kota Baubau terkait stok masker, ini semua dilakukan agar menjamin keselamatan warga,” tegasnya.

BACA JUGA :  2.400 Rapid Test Covid-19 Tiba di Sultra, Tenaga Kesehatan dan Warga Kolaka Akan Diuji

Tiba-tiba viral di Medsos, Gegerkan Warga

Ada beberapa dokumentasi penanganan pasien suspect corona di RSUD Kota Baubau yang disebarkan orang tidak bertanggung jawab di media sosial (medsos). Hal ini memicu reaksi berlebihan pada warga.

Terkait hal ini Dirut RSUD Kota Baubau, Nuraeni Djawa ikut menyangkan. Kata dia pihaknya pun belum bisa memastikan siapa pendokumentasi dan penyebar awal video tersebut.

“Kami belum telusuri, karena kita fokus dipasien. Siapa yang mengambil pertama dan mengapload di Medsos,” terang Nuraeni.

Pihak rumah sakit mengaku sulit mengidentifikasi orang yang mendokumentasikan.

Pasalnya, malam itu di UGD ada banyak pasien dan pengunjung. Juga keluarga pasien terindikasi tertular virus corona tersebut.

Di samping itu, Kepada Dinas Kesehatan Baubau, Dr Wahyu telah mengontak Dinas Kesehatan Kabupaten Buton untuk mengawasi beberapa anggota medis di Puskesmas, di kampung halaman LD, tempat pertama kali LD dirawat.

Tak cukup itu saja, keluarga yang melakukan kontak langsung dengan pasien juga diminta rutin melaporkan kondisi kesehatan difasilitas tersekat.

“Di Baubau ada ayah angkatnya, itu juga sudah kami identifikasi dan melakukan pemantauan. Sudah disampaikan dan dibimbing petugas kita. Dia juga diminta jangan dulu berkeliaran di luar rumah,” jelas Wahyu.

Baca Juga : Dugaan Suspect Corona di Sultra, Dinkes Minta Masyarakat Tidak Panik

Wahyu melanjutkan, agar warga tidak menulis atau mengomentari kasus ini dengan nada provokatif. Sambil menunggu kepastian medis terkait pasien suspect corona virus yang sedang dievakusi di Kendari tersebut.

“Kami mengharapkan warga bertambah pengetahuannya mengenai kewaspadaan terhadap virus corona. Pertama kita mengenali gejala, kemudian kita hidup bersih dan sehat seperti dikampanyekan petugas kesehatan,” harap Wahyu.

 


Kontributor : Risno Mawandili
Editor : Rosnia

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini