Paslon Kada di Konawe Komitmen Anti Politik Uang dan SARA

Paslon Kada di Konawe Komitmen Anti Politik Uang dan SARA
DEKLARASI - Empat pasangan calon (Paslon) kepala daerah yang akan bertarung dalam Pilkada Konawe 27 Juni 2018 berkomitmen untuk memberantas politik uang dan politik SARA. (Dedi Finafiskar/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, UNAAHA – Empat pasangan calon (Paslon) kepala daerah yang akan bertarung dalam Pilkada Konawe 27 Juni 2018 berkomitmen untuk memberantas politik uang dan politik SARA. Hal itu disampaikan pada kegiatan deklarasi anti politik uang dan politik SARA yang diselenggarakan Panwaslu Konawe.

Komitmen para calon dan tim sukses ini diabadikan pada tandatangan dan cap lima jari pada sebuah spanduk sebagai wujud keseriusan mereka (paslon) untuk menciptakan pertarungan politik yang santun, menyejukkan, dan politik tanpa gaduh di Bumi Kalo Sara ini.

Ketua Panwaslu Konawe Sabda menjelaskan, deklarasi anti politik uang dan pilitik SARA bertujuan untuk melihat sejauh mana keinginan pasangan calon mewujudkan politik yang berkualitas di Kabupaten Konawe.

Ini juga menjadi dasar panwas untuk melakukan tindakan jika dalam proses kampanye hingga pemungutan suara terdapat pasangan calon atau tim pasangan calon yang melakukan money politik dan menyebar isu SARA.

“Ini sebagai wujud komitmen paslon dan juga tim untuk tidak melakukan politik uang dan politik SARA. Karena kita semua menginginkan agar Pilkada Konawe ini menjadi proses pesta demokrasi yang berintegritas dan tanpa gaduh,” kata Sabda di salah satu hotel di Unaaha, Rabu (14/2/2018).

Sementara Koordinator Hukum Penindakan dan Penanganan Pelanggaran (HPP) Panwaslu Konawe, Indra Eka Putra menjelaskan, saat ini pihaknya belum menerima atau menemukan indikasi politik uang. Sebab biasanya pelanggaran tentang politik uang kerap terjadi di bulan pemilihan.

Meski begitu, ia tidak menampik jika ancaman politik SARA melalui jejaring media sosial sangat besar, sehingga dirinya mengimbau kepada paslon ataupun tim pasangan calon untuk tidak menggunakan media sosial sebagai wadah menyebarkan politik SARA yang bisa saja memicu perpecahan antara sesama pendukung.

“Kalau saat ini memang belum ada laporan tentang politik SARA ataupun politik uang, tetapi bahaya politik SARA melalui jejaring sosial juga tidak bisa kita kesampingkan, dan ini adalah potensi besar akan adanya perpecahan. Olehnya kami berharap agar paslon ataupun tim pendukung tidak menyebarakan isu SARA di media sosial,” ujar Indra.

Kegiatan yang dimotori oleh Panwaslu Konawe ini dihadiri oleh Kapolres Konawe AKBP Muhammad Nur Akbar, Perwira Penghubung Kodim 1412 Kendari, calon wakil bupati Gusli Topan Sabara (GTS) dan Murni Tombili, serta masing-masing tim sukses pasangan calon. (B)

 


Reporter: Dedi Finafiskar
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini