CARI ATLET – PB PODSI telah menetapkan syarat untuk menjadi atlet dayung handal. Untuk itu syarat tersebuty diterapkan dalam proses seleksi atlet di Kabupaten Wakatobi. (M Rasman Saputra/ZONASULTRA.COM)
ZONASULTRA.COM, KENDARI – Pengurus Besar (PB) Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) telah menetapkan syarat bagi calon atlet yang akan direkrut menjadi atlet dayung. Hal ini dilakukan karena selama ini PB PODSI mendapatkan atlet secara kebetulan dan tanpa proses yang baik.
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PB PODSI Dede Rohmat mengatakan, olahraga dayung tidak murah. Dibutuhkan investasi besar untuk pembinaan atlet jangka panjang. Membeli perahu rowing berkapasitas satu orang misalnya, dibutuhkan dana Rp60 juta hingga Rp70 juta per unit. Belum lagi kebutuhan latihan fisik dan uji coba lomba.
“Kami berharap pembinaan jangka panjang dapat efektif menyasar bibit atlet berbakat. Prestasi olahraga harus diciptakan dengan baik, sebab jika tidak disiapkan sejak sekarang, prestasi Indonesia di cabang dayung bisa terhenti,” kata Dede di Sekretariat KONI Sultra, Jumat (17/11/2017).
Dede sangat berharap penjaringan atlet di Kabupaten Wakatobi pada 15-18 November 2017 bisa menghasilkan atlet handal. Dari sekitar 200 pelajar SMP dan SMP yang tinggal di pesisir diharapkan ada atlet potensial.
Penjaringan kali ini, PB PODSI mencari anak yang memiliki postur menunjang, seperti tubuh besar, tungkai lengan dan kaki panjang. Berdasarkan penelitian, pedayung putra dengan tinggi 190 cm dan pedayung putri dengan tinggi 176 cm berpotensi menjadi juara.
“Pedayung harus mempunyai kemampuan aerobik dan anaerobik yang baik, konsentrasi, fokus dan kordinasi tubuh yang baik, serta dapat menahan lelah dan mengelola stres. Sebab setiap kayuhan dayung setara dengan mengangkat beban berat 40-45 kg,” ujarnya.
Ketua Harian Pengprov PODSI Sultra, M Idham Hatta mengungkapkan, setelah terpilih para atlet ini akan dibina oleh Program Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPL) Sultra untuk latihan tahap lanjutan hingga siap bergabung dengan tim nasional dayung Indonesia.
“Dalam seleksi ini kami melibatkan anak-anak dari 25 SMP dan SMA di daerah pesisir Wakatobi. Pedayung handal biasanya tinggal di pesisir, seperti Desa Waha, Sombu, Bajo Sambela dan Bajo Mola. Harapan kami dapat menemukan atlet handal,” tuturnya. (B)
Reporter: M Rasman Saputra
Editor: Jumriati