ZONASULTRA.COM, BAUBAU – Perusahan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra) mengeluhkan sumber mata air kering. Kekeringan ini membuat suplai air untuk pelanggan menjadi tidak stabil.
Menurut Direktur PDAM Kota Baubau, Ali Hasan, kondisi terparah terjadi tiga bulan terakhir. Mata air Ntowu yang digunanakan untuk mengairi zona II (Kecamatan Wolio dan Surawolio) kering total.
“Zona II ada yang sudah satu bulan lebih tidak jalan, ada juga yang dua minggu,” ungkap Ali Hasan ditemui di kantornya, Rabu (11/12/2019).
Agar adil berbagi air, PDAM Kota Baubau memutuskan untuk menggilir para pelanggan. Setiap minggu, secara bergantian PDAM akan memberi suplai air pada tiap kelurahan tertentu. Meski begitu ada saja pelanggan di zona II tidak mampu disuplai dengan air, terutama yang terletak pada ketinggian.
“Mungkin hari ini Kelurahan Bataraguru dan Wale, besok Kelurahan Tomba. Ada juga yang tidak mampu disuplai dengan air, itu karena rumahnya terlentak di ketinggian. Ada beberapa rumah di Kecamatan Surawolio,” terang Ali Hasan.
Kekeringan dialami 11 sumber mata air yang digunakan PDAM di Kota Baubau. Bahkan mata air besar yang menjadi andalan mengalami penyusutan sedalam 80 centimeter pada musim kemarau kali ini.
Sehingga, kata Ali Hasan, meskipun PDAM mengalihkan jaringan di zona II, tetap saja debit air tidak mampu menyuplai seluruh pelanggan.
Dikatakan, yang bisa dilakukan saat ini hanyalah membangun jaringan yang saling terhubung satu sama lain agar pembagian air pada zona I, zona II, dan zona III adil.
“Sembari kita berdoa agar hujan segera mungkin turun, sehingga kondisi mata air bisa normal kembali,” ujar Ali Hasan.
Lanjut Ali Hasan, agar ke depan kekeringan serupa bisa diantisipasi maka pihaknya tengah mengembangkan sumber mata air baru. Pihaknya telah menemukan sumber mata air di beberapa titik untuk dimanfaatkan, salah satuhnya sumber mata air Lasora yang ada di Kecamatan Surawolio.
Pihak PDAM akan membangun bendungan baru untuk menambah suplai air. Meski begitu Ali Hasan enggan menyebut detail konstruksi bendungan dan biaya yang akan dikeluarkan. (b)