Peduli Lingkungan, DLH Sultra Luncurkan Eco Office

339
Ilustrasi
Ilustrasi

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Momen Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) yang jatuh pada 24 Februari 2019 dimanfaatkan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sulawesi Tenggara (Sultra) untuk meluncurkan buku pedoman pengelolaan kantor berbudaya lingkungan (Eco Office), Selasa (26/2/2019). Eco Office merupakan program BLH Sultra, peduli lingkungan atau sampah yang dimulai dari instansi lingkup Pemprov Sultra.

Kepala DLH Sultra Hakku Wahab menjelaskan, program Eco Office merupakan refleksi kebijakan kantor dalam menerapkan sistem manajemen lingkungan, menuju lingkungan bersih, indah, nyaman, sehat, efisien dan ramah lingkungan yang melibatkan seluruh unsur aparatur.

“Jadi Eco Office ini adalah kantor yang peduli lingkungan, yang telah menerapkan sistem manajemen lingkungan dalam kegiatan perkantoran. Di Provinsi Sultra penerapan kantor peduli lingkungan dimulai 2019, pada lingkup organisasi perangkat daerah (OPD) setempat,” ujarnya.

BACA JUGA :  Daftar Figur yang Berpotensi Maju Pilgub Sultra 2024

Dia menambahkan, Eco Office merupakan tindak lanjut program `Sultra Emas` yaitu Sultra Produktif dan Sultra Sehat.

Gubernur Sultra Ali Mazi berharap Eco Office tidak hanya menjadi slogan semata. Akan tetapi mendorong upaya efisiensi dan efektifitas penggunaan sumber daya dalam kegiatan operasional kantor.

“Semoga ini benar-benar diterapkan, apalagi Kota Kendari merupakan ikon sultra. Kalau Kendari kotor, maka wisatawan yang datang berfikir semua kabupaten kota di Sultra juga demikian,” ucapnya.

Ali Mazi juga menegaskan Eco Office merupakan bentuk peduli lingkungan secara dini, yang dimulai di lingkungan kerja.

“Jadi sebelum memikirkan lingkungan secara luas, baiknya setiap OPD mulai memikirkan kebersihan lingkungan kerja terlebih dahulu. Dan ini harapan sekaligus instruksi untuk seluruh OPD untuk memikirkan lingkungan, minimal di ruangannya dulu,” tegasnya.

BACA JUGA :  Bank Sultra Catat Pencapaian Laba Tertinggi, Konsisten dalam Ekspansi dan Inovasi

Dalam kesempatan itu, Ali Mazi juga menyinggung soal buruknya pengelolaan sampah di Sultra. Ia pun prihatin saat mengetahui ada ikan paus yang mati di perairan Wakatobi akibat memakan banyak sampah.

“Kemarin waktu ada paus mati di Wakatobi, saya dimarahi sama putri saya. Ayah kok bisa ada paus yang mati, ini tanggung jawab Ayah sebagai gubernur. Jadi saya minta DLH untuk lebih memperhatikan masalah sampah,” ujarnya.

Selain peluncuran Eco Office, Ali Mazi juga meresmikan kantor baru Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sultra yang terletak di Jalan Made Sabara, Kendari.

Kantor baru DLH Sultra yang hanya berjarak kurang dari 100 meter dari Rumah Jabatan Gubernur itu dibangun pada 2018 lalu dengan anggaran Rp3 miliar. (a)

 


Reporter: Randi Ardiansyah
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini