ZONASULTRA.COM,WANGGUDU– PT Wanagon Anoa Indonesia (WAI) menyalurkan bantuan dana tunai dan kesejatraan guru serta pembangunan sekolah dasar (SD) sebesar Rp.5 juta yang berada di wilayah Desa Mandiodo, Kecamatan Molawe, Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra). Bantuan yang direalisasikan tiap bulan itu betujuan untuk terus meningkatkan pembagunan dan mutu dunia pendidikan siswa dengan memberikan jaminan kesejatraan secara bertahap.
Kepala Sekolah (KS) SDN 5 Mandiodo, Ima Hakim mengungkapkan, merasa sangat bersyukur dan memberikan apresiasi besar terhadap perusahaan PT WAI yang bergerak dibidang pertambangan itu, yang mempunyai kepedulian dan perhatian besar terhadap kemajuan dunia pendidikan siswa dan kesejahteraan guru khususnya di wilayah Desa Mandiodo tempat beroprasi.
Kata Ima Hakim, dengan adanya bantuan dan masuknya PT WAI beraktivitas diwilayah tersebut, saat ini 127 siswa dan 10 tenaga pengajar yang ada di sekolah tersebut sangat merasakan manfaatnya. Pasalnya, sejak sekolah yang berada diwilayah penghasil nikel itu berdiri pada 1981, hingga kini belum pernah merasakan sentuhan bantuan dari persuahaan khususnya yang bergerak dibidang pertambangan yang masuk beroperasi.
“Kami sangat terbantu sekali dengan adanya PT WAI beroprasi di Desa Mandiodo. Berbeda dengan perusahaan tambang lain yang duluan masuk tapi belum pernah kita rasakan apa-apa. PT Wanagono ini berbeda dengan perusaahan yang lain, perhatiannya kepada dunia pendidikan besar sekali. Ini yang harus didukung agar kami juga bisa sejahtera. Kami mengharapkan sekali agar PT Wanagon selalu berada di Mandiodo ini,” kata Ima usai menerima dana bantuan yang diserahkan langsung oleh Humas PT WAI, Senin (10/4/2017).
Tak hanya sekolah tersebut, PT WAI yang dipimpin oleh Toni Albert ini juga meyalurkan bantuan CSR sebesar Rp 7,5 juta, bantuan keagamaan berupa honor bilal dan guru mengaji serta bantuan kepemudaan karang tarunan di Desa Mandiodo tempat perusahaan tersebut beroprasi.
Kepala Desa Mandiodo, Marsono mengatakan, dengan adanya PT WAI prekonomian Desa Mandiodo yang dihuni sebanyak 604 jiwa itu berubah drastis dan mengalami peningkatan tak hanya dari sisi ekonomi, lapangan kerja juga terbuka untuk masyarakat. Hal itu sangat berbeda dengan perusahaan tambang yang lain yang hingga saat ini belum dirasakan manfaat keberdaannya.
“Kami mendukung sepenuhnya keberdaan PT WAl ini. Untuk dukungan kami berada digaris depan, PT WAI telah memberikan perubahan kesejatraan tak hanya dimasyarakat tetapi semua sisi bisa dirasakan manfaatnya. Banyak perusahan tambang di sini, tapi baru PT WAI yang berpartisipasi kepada kami. Kami harap PT WAI selalu berada di Desa Madiodo ini demi kesejatraan masyarakat,” ujarnya.
Senada dengan itu, tokoh masyarkat Desa Mandiodo Haerudin menjelaskan, kehadiran PT WAI tak memberikan harapan palsu, melainkan bukti nyata yang langsung disentuh oleh ratusan masyarakat dan dunia pendidikan. Serta respon perusahaan sangat cepat dalam menanggapi dan menagani kesulitan ekonomi masyarakat dimasa transisi saat ini.
“Sudah Puluhan tahun saya di sini, baru PT WAI ini yang betul-betul memberikan kami perubahan nyata, bukan hanya janji. Saya berharap perusahaan lain yang berada disini bisa mencontoh pola kemasyarkatan PT WAI ini,” ucap pria paruh bayah ini.
Kepala Hubungan Masayarakat (Humas) PT WAI, Misba megungkapkan, bantuan yang disalurkan di sekolah secara tunai itu rutin dilakukan setian bulannya. Sedangkan untuk CSR masyarakat disalurkan tiap perusahaan akan mengirim ore nikel. Namun, pihaknya membuka peluang kepada masyarakat untuk menghadirkan ide-ide postif yang bisa memberikan perubahan kesejahteraan.
“Kehadirian kami di Desa Mandiodo yang utama bagaimana kita membuka lapangan kerja untuk masyarakat dan meningkatkan ekonomi kesejatraan masyarakat. Keinginan kami dengan adanya PT WAI ini masyarakat betul-betul menikmati dan merasakan dampak postifnya. Jika masyarakat dapat bersinergi kerja sama dengan baik maka akan tercipta kedamaian dan ekonomi pembangunan yang lebih baik dan maju,” katanya. (B)
Reporter: Jefri Ipnu
Editor : Rustam
