Peduli Stunting, Tim Dosen Kesmas UMW Kendari Gelar PKM di Desa Labotoy Jaya Konawe

Peduli Stunting, Tim Dosen Kesmas UMW Kendari Gelar PKM di Desa Labotoy Jaya Konawe
Tim Dosen S1 Kesmas UMW Kendari lakukan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di Desa Labotoy Jaya, Kecamatan Kapoiala, Kabupaten Konawe pada Jumat (18/8/2023).

ZONASULTRA.ID, KENDARI – Tim Dosen Prodi S-1 Kesehatan Masyarakat (Kesmas), Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan, Universitas Mandala Waluya (UMW) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di Desa Labotoy Jaya, Kecamatan Kapoiala, Kabupaten Konawe pada Jumat (18/8/2023).

Tim tersebut dipimpin oleh Andi Mauliyana dengan beranggotakan Hartian Dode dan Artha Yuni Sucitra. PKM tersebut dilakukan melalui penyuluhan terkait peningkatan pengetahuan ibu tentang pemanfaatan daun kelor sebagai makanan tambahan pencegah stunting.

Ketua Tim Andi Mauliyana mengatakan, kegiatan tersebut melibatkan 26 warga dan menghadirkan Ketua BPD dan Kepala Desa Labotoy Jaya. Menurutnya, kegiatan itu sangat penting, mengingat masalah stunting masih menjadi perhatian dan masalah kesehatan dunia.

” Meskipun angka prevalensi stunting di Indonesia mengalami penurunan, tetapi belum mencapai target WHO yakni tidak lebih dari 20 persen,” ungkapnya via pesan WhatsApp pada Senin (21/8/2023).

Melalui penyuluhan yang dilaksanakan tim PKM dosen Kesmas UMW Kendari itu, pihaknya mengajak masyarakat Sultra khususnya Desa Labotoy Jaya untuk turut serta berperan dalam pencegahan kejadian stunting.

Peduli Stunting, Tim Dosen Kesmas UMW Kendari Gelar PKM di Desa Labotoy Jaya Konawe
Foto bersama usai penyuluhan

Beberapa langkah yang bisa diambil yaitu memenuhi asupan gizi anak dengan memanfaatkan tanaman yang sangat mudah dan murah untuk dijangkau masyarakat yakni daun kelor (Moringa oleifera), diolah menjadi berbagai jenis makanan yang disukai anak-anak tapi tetap kayak akan nutrisi.

Di akhir penyuluhan tersebut, tim PKM dosen Kesmas UMW Kendari memberikan beberapa resep pengolahan daun kelor. Mulai dari mengolah daun kelor menjadi jus, hingga MP ASI 1+ hingga MP ASi 15+.

Andi Mauliyana berharap penyuluhan kesehatan tersebut dapat menambah pengetahuan para ibu tentang stunting dan pemanfaatan daun kelor. Sehingga mindset masyarakat bisa berubah bahwa untuk memenuhi asupan gizi anak tidak harus mahal.

“Cukup dengan memanfaatkan daun kelor sudah bisa memenuhi asupan gizi yang dibutuhkan anak,” tuturnya. (B)

 


Kontributor: Ismu Samadhani
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini