ARUS MUDIK – Ratusan penumpang saat mengantre di pintu masuk Pelabuhan Torobulu, Jumat (23/6/2017) sore. Antrean pemudik yang menggunakan kendaraan roda dua ini, mencapai sekitar 1 kilometer. Sedangkan roda empat mencapai 600 meter. (RAMADHAN HAFID/ZONASULTRA.COM)
ZONASULTRA.COM, ANDOOLO – H-2 Lebaran, arus mudik di Pelabuhan Torobulu (Konawe Selatan) menuju Pelabuhan Tampo (Kabupaten Muna), Sulawesi Tenggara (Sultra), Jumat (23/6/2017) dipadati kendaraan roda dua dan roda empat yang akan menyeberang melalui Pelabuhan Tampo. Bahkan, antrean pemberangkatan penumpang pengguna kendaraan pribadi mencapai 20 sampai 24 jam lebih.
Arman, salah seorang penumpang Pelabuhan Torobulu-Tampo, mengatakan, dirinya sudah mengantre di pelabuhan penyeberangan kapal fery tersebut sejak kemarin. Dirinya mendapat nomor antrean sejak Kamis (22/6/2017) pukul 15.00 Wita, namun baru bisa berangkat dari Torobulu-Tampo, hari ini sekitar pukul 18.00 Wita.
“Kalau tahun lalu, saya hanya antre 16 jam baru bisa menyeberang dengan tiga kapal fery yang disediakan PT ASDP, namun tahun ini justru lebih lama lagi karena saya sudah mengantre selama 24 jam lebih,” ucapnya.
Hal senada diungkapkan Ramli, penumpang asal Kota Kendari dengan tujuan Lombe, Kabupaten Buton Tenggah. Ia harus menginap di sekitar Pelabuhan Torobulu selama 18 jam, karena padatnya penumpang yang membawa kendaraan pribadi.
“Pemudik yang membludak menggunakan jasa penyeberangan adalah warga yang menggunakan kendaraan roda dua, sehingga bagi penumpang yang menggunakan roda empat harus menunggu antrean cukup lama,” kata Ramli.
Sementara itu, Kepala Unit Pelaksanaan Teknis Daerah (UPTD) Pelabuhan Penyeberangan Torobulu-Tampo Dinas Perhubungan Sultra, Yasid mengatakan, puncak arus mudik lebaran di Pelabuhan Torobulu-Tampo terjadi sejak H-6 dengan jumlah kendaraan roda empat rata-rata 110 sampai 120 unit kendaraan per hari.
Sedangkan untuk penumpang yang menggunakan kendaraan roda dua juga meningkat signifikan dengan rata-rata 200 sampai 250 unit kendaraan setiap hari atau meningkat 30 persen dibanding dengan tahun sebelumnya.
Padahal, kata Yasid, pihaknya sudah mengantisipasi pemudik yang melewati jalur penyeberangan Pelabuhan Torubulu-Tampo dengan meminta penambahan armada fery kepada PT ASDP.
” Jadi sekarang Fery yang beroperasi itu ada tiga, sebelumnya dua. Ini kita lakukan untuk mengantisipasi agar penumpang yang mengantre tidak terlalu panjang,” tukasnya.
Kendati sudah menambah armada fery, penumpukan penumpang di pelabuhan tetap saja terjadi. Hal itu disebabkan banyaknya pemudik tujuan Muna yang menggunakan kendaraan pribadi dengan menumpang kapal laut.
Dari pantauan awak Zonasultra.com, antrean pemudik yang mengunakan kendaraan roda dua di pintu masuk Pelabuhan Torobulu mencapai sekitar 1 kilometer. Sedangkan roda empat mencapai 600 meter. (A)
Reporter : Ramadhan Hafid
Editor : Kiki