ZONASULTRA.COM, RAHA – Sejak diresmikan awal tahun 2015 lalu, pelabuhan Pelni Maligano yang terletak di kecamatan Maligano kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra) hingga kini belum juga dimanfaatkan sesuai peruntukannya.
Padahal pelabuhan yang digadang sebagai akses cepat penghubung Kendari Muna dan Buton itu bisa segera dinikmati warga. Seperti halnya warga Muna Timur yang hendak ke Kendari dan Buton.
Namun pelabuhan yang menghabiskan anggaran miliaran rupiah tersebut kini hanya digunakan sebagai lokasi spot memancing dan swafoto oleh masyarakat setempat.
Salah satu warga Maligano, La Ole mengaku pelabuhan yang berada di wilayah Timur pulau Muna itu, hanya disinggahi beberapa kapal pengangkut material dan kapal kecil lainnya.
“Dulu pernah disinggahi kapal cepat tapi tidak lama. Sekarang hanya digunakan untuk tempat memancing dan foto-foto bagi warga sekitar,” terangnya, Sabtu (1/12/2018).
Sementara itu, pihak Syahbandar pun mengklaim pelabuhan tersebut sebenarnya sudah difungsikan. “Itu sebenarnya sudah difungsikan namun untuk berlabuh kapal-kapal Pelni itu belum ada. Kan tidak mungkin kapal Pelni itu kita yang suruh untuk berlabuh,” cetus kepala Syahbandar Raha melalui stafnya, Alfiah.
Kata Alfiah, Kementerian Perhubungan hanya menyiapkan fasilitas. “Kami hanya membuka akses bagi masyarakat untuk memudahkan transportasi melalui laut. Namun sejak diresmikan memang belum ada kapal Pelni yang berlabuh,” terangnya.
Menurutnya, pelabuhan Pelni tersebut sebenarnya sudah pernah difungsikan untuk melayani kebutuhan transportasi rute Kendari-Maligano-Raha. Namun itu, tidak berlangsung lama, karena mendapat penolakan oleh penyedia jasa pelayaran rakyat.
“Sebenarnya sudah beroperasi kapal cepat, tapi tidak berlangsung lama. Pemilik kapal penyeberangan dan sejumlah masyarakat menolak karena menganggap bisa menghilangkan penghasilan mereka,” cetusnya. (b)