ZONASULTRA.COM, KOLAKA – Sejumlah pelanggan mengeluhkan pelayanan restoran di Hotel Sutan Raja Kolaka. Makanan di restoran hotel itu dinilai kurang berkualitas.
Kejadian itu terjadi pada Jumat (17/4/2020) siang, ketika sejumlah pelanggan bersama beberapa jurnalis makan siang di restoran hotel tersebut, usai meliput sebuah kegiatan.
Salah seorang pelanggan, Muzakkir Azis mengatakan saat menyantap hidangan tersebut dirinya belum menemukan keanehan dari makanan tersebut. Dirinya baru menyadarinya ketika makanan yang ia santap hampir habis.
Muzakkir yang merupakan wartawan ini, mengatakan pada sayur tumis sawi hijau yang ia pesan terdapat ulat. Tak hanya itu, ikan karapu goreng yang restoran hotel bintang empat itu dinilai rasanya sudah tidak segar.
“Ulatnya saya temukan saat terakhir saya makan. Saya langsung mual lihat ulatnya, bahkan sampai di rumah saya paksakan muntah biar keluar semua sayurnya,” ujarnya di Kolaka, Sabtu (18/4/2020).
Pelanggan lainnya, Mirwanto, mengatakan ia memesan nasi goreng dan ayam goreng. Dirinya hanya memakan nasi goreng saja, karena ayam goreng yang disajikan memiliki tekstur yang keras dan rasa ayamnya lain-lain.
“Kita sudah lama tunggu pesanan tersaji di meja, tiba makanannya yang disajikan rasanya tidak enak,” ujar Mirwanto.
Hal serupa juga diungkapkan Rajabuddin, saat menyantap hidangan ikan yang sepertinya sudah berada lama di dalam freezer (lemari pendingin). Dirinya pun tak jadi menyantap ikan karapu tersebut, setelah sempat mencicipi.
Sementara itu, Manager Hotel Sutan Raja, Richardo Sitorus mengakui bila pelayanan yang diberikan Restoran Hotel Sutan Raja telah mengecewakan pelanggan. Ia pun menyampaikan permohonan maaf atas kejadian tersebut.
Menurutnya, koki yang bertanggung jawab atas hidangan di Restoran Hotel Sutan Raja sedang cuti sebulan. Sehingga, kemungkinan koki cadangan yang ada saat ini kurang teliti saat menyajikan hidangan.
Terkait hidangan lainnya yang tidak segar lagi, dirinya pun mengakui karena terlalu lama disimpan di dalam freezer atau sudah berhari-hari, sehingga ada perubahan rasa.
“Ini kan lagi sepi, jadi pengunjung kurang, sehingga kita tahu sendiri ikannya tinggal. Tapi kejadian ini tidak akan terulang lagi,” pungkasnya. (B)
