ZONASULTRA.COM,KENDARI– Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat jumlah masyarakat atau investor saham pada pasar modal di Sulawesi Tenggara (Sultra) mengalami peningkatan 32,8 persen tahun 2017.
Kepala Kantor Perwakilan Bursa Kendari, Epha Karunia Titasari mengatakan, pada tahun 2016 jumlah single investor identification (SID) ada 1.103 orang dan meningkat menjadi 1.465 orang per 29 Desember 2017 kemarin.
“Kita ada kenaikan, artinya masyarakat Sultra sudah mulai paham untuk bermain saham di pasar modal,” ungkap Epha saat ditemui di Kantor BEI Kendari, Jumat (19/1/2018).
Sementara untuk jumlah Sub Rekening Efek (SRE) hingga 29 Desember 2017 ada 1.586. Meski jumlahnya lebih banyak dari dari jumlah SID, hal ini menunjukkan bahwa ada salah satu investor atau beberapa investor memakai dua rekening saham di pasar modal.
Epha menambahkan jika pemain saham di Sultra didominasi oleh kalangan anak muda umur 18-25 tahun serta kalangan dewasa 40-50 tahun. Mereka juga banyak bermain pada saham LQ45.
LQ45 adalah kelompok saham paling liquid di Bursa, sebab banyak peminatnya baik itu dibeli atau untuk dijual. Artinya mereka memiliki catatan saham yang baik dan sifatnya berjangka panjang.
Daftar saham yang menjadi acuan penghitungan indeks LQ 45 di Bursa Efek Indonesia diperbaharui setiap 6 sekali. Periode daftar saham yang masuk kedalam penghitungan indeks LQ-45 adalah Februari-Juli dan Agustus-Januari.
“Karena kita ngajak nabung saham pada perusahaan punya cerita jangka panjang dan tidak sekedar berspekulasi ambil saham,” pungkasnya.
Saham terendah di LQ 45 saat ini adalah Antam dengan harga per lembar 700 rupiah dan tertinggi adalah Unilever dengan harga per lembar 50 ribu rupiah.
Ada empat daerah di Sultra yang memiliki jumlah investor pasar saham terbesar. Kota Kendari 587 SID, Kolaka 576 SID, Baubau 91 SID dan Muna 60 SID.
Sementara jumlah SRE masing masing adalah 650 rekening saham , 598 rekening, 100 rekening dan 65 rekening. (B)
Reporter : Ilham Surahmin
Editor : Tahir Ose
