ZONASULTRA.COM, WANGGUDU – Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (DPPKB) Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra), membentuk tim satuan kerja (satker) khusus untuk melakukan pembinaan dan pelatihan kualitas kader KB. Kegiatan itu, sebagai bentuk upaya pemda setempat dalam mengatasi kemiskinan di wilayah itu.
Kepala DPPKB Konut, Kasim Pagala mengatakan, satuan tugas delegasi yang dibentuk masing-masing terdiri dari Kepala Bidang (Kabid), Kepala Seksi, Staf dan Pegawai Harian Lepas (PHL).
Untuk komposisi kerja, lanjut pria Kasim, para anggota satker ini turun langsung ke lapangan dengan memberikan materi pembinaan, dan pelatihan terhadap para kader masyarakat yang berhubungan dari segala aspek tentang kependudukan keluarga berencana yang baik dan benar.
Serta pelayanan keluarga berencana dan pendataan keluarga yang dilihat dari indikator kemiskinan. Regu yang dibentuk tersebar di 13 kecamatan 159 desa. Masing-masing kelompok yang berjumlah 10 orang memegang 3 wilayah Kecamatan.
(Baca Juga : Konut Didaulat Jadi Tuan Rumah Hari Peduli Sampah Nasional)
“Jadi, satuan kerja (satker) yang dibentuk ini sudah mempunyai kordinator lapangan dengan melakukan kerja sesuai poksi masing-masing, dengan bersentuhan langsung ke masyarakat,” kata Kasim Pagala di ruang kerjanya, Senin (20/2/2018).
Diungkapkan, program kerja yang dijalankan nantinya akan melahirkan kader yang handal, berkualitas dan preofesional untuk selanjutnya menata pola kehidup masyarakat, sehingga memberikan umpan balik pada peningkatan kesejatraan masyarakat.
“Dari kerja inilah nantinya kita akan lihat outputnya apa yang harus kita lakukan kepada masyarakat. Kegaitan ini berjalan selama 1 tahun,” ungkapnya.
Ditambahkan, langkah kerja yang dilakukan masing-masing indikator mempunyai standar nilai yang nantinya akan diverifikasi langsung oleh tim BKKBN pusat. Olehya itu, pihaknya berupaya keras agar dana oprasional yang dikeluarkan seimbang dengan kegiatan yang dijalankan.
“Bartahap nanti penilaiannya, kegiatan tahap pertama 30 persen di bulan 3, di situ akan dilahat apa yang sudah kita lakukan. Terus tahap dua 60 persen di bula 6, juga akan ditinjau hasil kerjanya dan selanjutnya sampai tahap akhir,” terangnya.
“Kami optimis bisa menuntaskan program kerja ini. Kan ukuran kesejatraan akan dilihat ketika masyarakat sudah tidak mengeluh, inilah yang kita genjot untuk mensinkronkan program kerja konasara dalam mewujudkan kesejatraan yang beradapab. Kita harus kejar keinginan bupati dan pak wakil bupati, jangan bupati lari 70 kita 20 itu jelas akan hancur,” tukasnya.(B)
Reporter : Jefri Ipnu
Editor : Kiki