Pemda Bombana Diharapkan Buka Ruang Kerjasama Investasi Swasta

Supriansyah Yusuf
Supriansyah Yusuf

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Dalam usia 15 tahun, akselerasi pembangunan Kabupaten Bombana harus lebih dimaksimalkan. Pemerintah daerah disarankan
membuka ruang investasi swasta di sektor industri kelautan dan perikanan.

“Sektor lain yang bisa dimaksimalkan untuk investasi, yakni sektor pertanian tanaman pangan dan sektor perkebunan. Kemudian masih ada sektor peternakan dan sektor pariwisata. Sektor ini masih terbuka peluangnya, ” kata Supriansyah Yusuf, pengusaha asal Poleang, Kabupaten Bombana.

Bila Kabupaten Bombana ingin lebih cepat maju perekonomian, menurut Supriansyah, pemda diharapkan jangan hanya mengandalkan sumber dana dari APBD dan APBN.

“Sudah hampir dipastikan alokasi anggarannya terbatas. Misalnya saja kita lihat proyeksi APBD Bombana tahun 2019 senilai Rp1,19 triliun, mungkin alokasi anggarannya belum mencukupi kebutuhan program pembangunan yang sudah direncanakan,” jelas Supriansyah yang kini menekuni usaha ekspor udang vaname.

BACA JUGA :  Pulau Kondo di Bombana Ditarget Jadi Deswita

Sebentar lagi Pemda Bombana akan merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) yang ke-15, sebagaimana amanat Undang-undang Nomor 29 Tahun 2003. Bila tak ada halangan, HUT Bombana biasanya dirayakan setiap tanggal 18 Desember.

Dalam usia 15 tahun, setelah Bombana terpisah dari Kabupaten Buton, tentu masyarakat tidak menutup mata, pencapaian pembangunan yang sudah berhasil dibuat sejak kepemimpinan Sjafiuddin Dullah, 17 Januari 2004 sampai 22 Juni 2005, lalu Djaliman Mady, tanggal 22 Juni sampai November 2005.

Kemudian era kepemimpinan Atikurahman bersama Muhammad Subhan Tambera, tanggal 9 November 2005 sampai 9 November 2010. Di era ini, Bombana sempat menjadi pusat perhatian nasional dan internasional, atas penemuan tambang emas.

BACA JUGA :  Iuran BPJS Naik, Pemda Bombana: Kami Akan Kaji Dulu

Setelah kepemimpinan Atikurahman, dilanjutkan Hakku Wahab, 9 November 2010 sampai 25 Agustus 2011. Kemudian kepemimpinan Tafdil dan Masyura, 25 Agustus 2011 sampai 28 Agustus 2016. Sitti Saleha, 29 Agustus 2016 sampai 21 Agustus 2017. Setelah itu kepemimpinan Bombana dilanjutkan Tafdil berpasangan Johan Salim mulai 22 Agustus 2017 sampai sekarang.

“Sebagai generasi asal Bombana, tentu berharap agar Kabupaten Bombana bisa lebih maju. Mari kita bersama-sama membangun daerah, sesuai kapasitas kita semua. Saya juga siap menjadi fasilitator antara pemda dengan investor untuk investasi di sektor kelautan dan perikanan,” ujar Anca, begitu sapaan akrab Supriansyah Yusuf. (*)

 


Penulis: Rustam Dj

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini