Pemda Kolut Gunakan Bibit Lokal Dalam Progam Revitalisasi Kakao

Revitalisasi Tanaman Kakao, Pemda Kolut Alokasikan Dana Rp 53 Miliar
Ilustrasi

ZONASULTRA.COM, LASUSUA – Pemerintah Kabupaten Kolaka Utara (Kolut) akan mengunakan bibit tanaman kakao lokal dalam Program revitalisasi kakao yang dicanangkan.

Untuk program ini, pemda Kolut telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp.53 miliyar.

Kepala Bidan Perkebunan Dinas Pertanian Kolut, Muhammad Sadik mengungkapkan, bibit kakao yang akan ditanam di program revitalisasi kakao ini berupa klon F1 yang didatangkan dari perusahan yang memiliki lisensi atau sertifikat pembibitan, dan bibit kakaonya telah mendapat pengakuan seperti Aspram atau Inang Sari.

“Nantinya tanaman kakao F1 hanya sebagai penyuplai unsur hara yakni berfungsi sebagai batang sedangkan untuk tanaman kakao penyambung bagian atas berasal dari kakao lokal,” kata Sadik, Rabu (21/2/2018).

(Baca Juga : Kakao Kolut Riwayatmu Kini)

Sehingga lanjut dia, bibit yang sesungguhnya ditanam pada program revitalisasi ini memakai inang kakao lokal yang telah dilepas Kementrian Pertanian. Bibit lokal ini mudah beradaptasi dengan lingkungan Kolaka Utara, misalnya Kakao Sulawesi 1, Kakao Sulawesi 2, BCC 01 dan R25.

“Pemilihan bibit kakao lokal ini akan diseleksi ketat, sebab ada jenis kakao yang tumbuh baik di dataran rendah atau basah, namun ada juga kakao yang tumbuh baik di dataran tinggi. Jadi semua lahan yang akan ditanami kakao disesuaikan dengan jenis lahanya,” ujarnya.

Menurut Sadik, sejak dicanangkan Bupati Kolut akhir Tahun 2017, program revitalisasi kakao memasuki tahap pemantapan data calon petani dan calon lahan.

Untuk data, lanjutnya, sangat penting guna merencanakan program dengan matang dan terimplementasi dengan baik. Karena kadang usulan calon lahan luas 1 hektar ternyata saat bibit diturunkan tanpa data yang baik, pengawalan dan pengawaan yang ketat ternyata lahannya hanya luas 0,5 hektar.

“Kalau ada usulan calon petani dan lahan, tidak langsung akan diberikan bantuan. Namun akan dilakukan verifikasi data ulang dengan menghadirkan tenaga teknis, apa benar ada calon petani dengan luas lahan sama dengan yang ada di data tersebut,” jelas Sadik.

Ia menambahkan, semua lahan yang masuk dalam program revitalisasi akan dibuatkan SK dan diberikan titik kordinat. Sebelum bibit kakao diberikan akan dilakukan perhitungan populasi dan mengukur luas lahan, untuk selanjutnya diberikan bibit kakao dan tanaman selanya.

 


Reporter : Rusman
Editor : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini