ZONASULTRA.COM, ANDOOLO – Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) Sulawesi Tenggara (Sultra) bersama Badan Pusat Statistik (BPS) Konsel menggelar sosialiasi survey penyusunan disagregasi Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) Tahun 2018 yang digelar di salah satu hotel di Kota Kendari. Senin (23/4/2018).
Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Desa (Kades), Camat serta para Kepala OPD Lingkup Pemda Konsel, dalam kegiatan ini Pemda juga membahas materi tentang Survei Pertanian Antar Sensus (SUTAS) periode Tahun 2013 – 2023. Mengenai Produksi Pertanian, Hortikultura, peternakan, perikanan serta pendataan potensi desa di bidang pertanian serta administrasi desa yang dilaksanakan mulai tanggal 2 hingga 31 Mei 2018.
Dalam sambutannya, Sekretaris Daerah (Sekda) Konsel Sjarif Sajang menyampaikan pemda terus mengupayakan pemenuhan keterpaduan, keakuratan, dan kemutakhiran data dalam kegiatan statistik baik dasar, sektoral maupun khusus dalam rangka perencanaan pembangunan nasional.
Lebih jauh Sjarif mengungkapkan, saat ini Pemda memerlukan upaya koordinasi dan kerjasama serta pembinaan terhadap komponen masyarakat, yang nantinya data statistik yang dihasilkan menjadi rujukan, pedoman dalam merencanakan pembangunan serta sebagai evaluasi, koreksi dan perbaikan dalam mengambil suatu kebijakan, rencana, program termasuk anggaran yang akan di keluarkan.
“Selama ini, Data PMTB belum tersedia secara detail, karena secara nasional baru disajikan menurut 6 jenis barang modal, sehingga pemerintah kesulitan dalam mengevaluasi dan mengukur kontribusi investor dalam capaian pembangunan serta membuat perbandingan antar periode, sehingga nantinya survey disagregasi matriks PMTB yang akan mencoba menjawab hal-hal tersebut,” kata Sjarif dalam sambutanya.
Sementara itu, Kepala BPS Konsel Waode Sri Marjanawati menjelaskan, bahwa PMTB merupakan salah satu komponen
Produk Domestik Bruto (PDB) juga
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) yang mempunyai keterkaitan dengan berlangsungnya kegiatan ekonomi pada masa saat ini dan masa yang akan datang, yang didefinisikan sebagai pengurangan dan penambahan aset tetap pada suatu unit produksi dalam kurun waktu tertentu di suatu daerah.
“Hal ini bertujuan untuk memperoleh gambaran PMTB di Indonesia, khususnya di daerah menurut jenis barang modal, lapangan usaha, dan sektor industri serta meningkatkan kualitas data neraca nasional lain yang terkait dengan investasi, dengan manfaat untuk meningkatkan iklim investasi dan dunia usaha dalam menentukan arah kebijakan usaha,” ungkap Sri.
Sri menambahkan, data diambil berdasarkan 3 sumber. Diantaranya data menurut institusi yang dilihat dari pelaku ekonomi yang melakukan investasi, dan menurut industri yang dilihat dari nilai investasi yang terjadi pada lapangan usaha serta menurut jenis barang modal yang dilihat dari nilai investasi dan stok barang modal pada suatu institusi di industri tertentu baik dari klasifikasi bangunan, non bangunan, mesin dan perlengkapan, kendaraan, peralatan lainnya, cultivated biological resources (CBR), maupun produk kekayaan intelektualnya.
“Untuk PMTB wilayah Konsel sasaran survey difokuskan pada Instansi DKP, BPKAD, Perhubungan, DPMPTSP (Perijinan), Dispenda, Pertanian dan Hortilkultura, serta Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan,” paparnya.
Sri juga menjelaskan, bahwa Survey Potensi Desa dilaksanakan pada seluruh Desa di Konsel yang bertujuan untuk menghasilkan data potensi desa dan kelurahan dari sisi sosial, ekonomi, sarana dan prasarana wilayah, dan sebagai bahan penyusunan statistik wilayah kecil, analisis dan kebijakan terkait kewilayahan. (B)