Pemda Konut Gelar Sosialisasi Pencegahan Paham Radikalismes dan Terorisme

163
Pemda Konut Gelar Sosialisasi Pencegahan Paham Radikalismes dan Terorisme
SOSIALISASI - Asisten lll Pemda Konut, La Ondjo memberikan sambutannya dalam sosialisasi paham radikalisme dan terorisme yang digelar Badan Kesbangpol setempat di salah satu hotel di daerah itu, Senin (7/5/2018).(Jefri/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, WANGGUDU – Pemerintah Daerah Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra) melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) menggelar sosialisasi pencegahan paham radikalisme dan terorismen di salah satu hotel di daerah itu, Senin (7/5/2018).

Asisten III Pemda Konut La Ondjo yang membacakan sambutan bupati setempat, Ruksamin mengatakan, radikal dan terorisme senantiasa mengahantui masyarakat. Terlebih dengan kemajuan perkembangan teknologi saat ini, dimana pengaruh dan jangkauannya mampu menembus batas-batas teritorial dan bersifat lintas negara.

Menurutnya, paham radikal tercermin pada sikap ekstrim yang menghendaki perubahan secara cepat dan mendasar terhadap hal-hal yang dianggap fundemental oleh seorang atau kelompok.

Masalah terorisme, lanjut La Ondjo, pada umumnya masih merupakan persoalan serius. Walaupun sudah banyak pelaku dan jaringan teroris yang dihancurkan, namun melihat eskalasi konflik di beberapa negara, maka potensi radikalisme dan aksi-aksi terorisme dikahwatirkan masih terus ada.

BACA JUGA :  11 Perusahaan di Konut Berikan Bantuan ke Korban Banjir

Dia menilai, sikap atau paham radikalisme dan terorisme tidak harus selalu dikaitkan dan memberikan stigma yang negatif pada satu agama dan orang-orang tertentu saja. Karena hal seperti itu bisa terjadi pada semua agama atau golongan.

“Kita harus memahami dulu latar belakang sejarah dan masalahnya agar tidak mudah terjebak dalam pengaruh negatif. Juga melakukan pengawasan ketat dan selalu berkooridinasi dengan pihak-pihak berwenang. Karena, bahayanya sikap ekstrim ini biasanya diimplementasikan melalui tindakan-tindakan teror, ancaman dan anarkisme terhadap negara dan aparatnya,”ujarnya.

Dia menambahkan, pemberantasan paham radikalisme dan terorisme merupakan masalah kompleks sehingga bukan menjadi peran aparat saja, akan tetapi menjadi tugas semua masyarakat dan para tokohnya. Kurangnya kesadaran dan partisipasi bukan hanya mempersulit pemberantasan, tetapi juga akan meberikan ruang hidup bagi para teroris.

BACA JUGA :  Jelang Pilkada 2024, Bawaslu Konut Minta ASN Bersikap Netral

“Peran aktif kita membantu tugas-tugas aparat dan pemerintah dapat menutup ruang gerak timbulnya kriminalisasi terutama dalam melakukan deteksi dan cegah dini guna mewaspadai munculnya gerakan radikal serta aktifitas terorisme,”tukasnya.

Pria bergelar magister sains ini berharap, hasil sosialisasi itu betul-betul dijalankan dengan baik, bukan hanya sekedar menggurkan kewajiban saja. Pemahaman serta implentasi langsung ke masyarakat sangat dibutuhkan untuk mengatasi terjadinya paham radikalisme dan terorisme sehingga dapat menciptakan ketentraman, keamanan dan kedamaian khususnya diwilayah Konut.

Diketaui, sosialisasi itu juga dihadiri jajaran SKPD Konut, Kapolsek Asera, Komisaris Polisi (Kompol), Muhammad Basir, Danramil Asera, Mayor Infanteri, Hilman Nur selaku pemateri, Pemerintah, Kecamatan, Lurah, Desa, tokoh agama, masyarakat, pemuda dan wanit se-Konut. (B)

 


Reporter : Jefri Ipnu
Editor : Abdul Saban

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini