ZONASULTRA.COM, WANGI-WANGI – Pemerintah Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra) bersama Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) bakal memulangkan empat orang korban yang diduga disandera kelompok Abu Sayyaf Group (ASG) ke kampung halaman.
Empat Warga Negara Indonesia (WNI) yang diduga disandera ASG tahun lalu merupakan warga Wakatobi, di pulau Kaledupa. Yang berhasil diselamatkan saat operasi gabungan oleh aparat keamanan Filipina di perairan Tambisan, Sabah, Kamis 18 Maret 2021 lalu.
Wakil Bupati Wakatobi, Ilmiati Daud mengatakan bahwa baru-baru ini melakukan koordinasi dan konsultasi dengan Direktorat Perlindungan WNI dan Badan Hukum Kemenlu terkait WNI yang diduga diculik oleh kelompok ASG.
“Bupati dan Badan kesatuan bangsa dan politik (Kesbangpol) serta keluarga korban yang sandera ASG sudah di Jakarta. Karena minggu lalu itu para korban ini sudah dipulangkan dan sudah tiba di Indonesia. Oleh pihak Kemenlu dilakukan karantina selama lima hari baru bisa menemui keluarganya,” katanya saat ditemui diruangannya kantor sekretariat daerah Kabupaten Wakatobi, Kecamatan Wangiwangi, Selasa, (6/4/2021).
Setelah itu akan diserahkan secara fisik oleh pihak Kemenlu ke pemda. Kemudian pihak kemenlu akan mendampingi hingga pemulangan korban sandera di rumah masing-masing.
Para korban nantinya akan diedukasi secara pribadi. Ia juga telah menemui keluarga korban. Dalam pertemuan itu, dirinya menyampaikan bahwa ketika mereka dipulangkan, pihak keluarga harus melarang jika ada keinginan korban untuk kembali. Apalagi para korban ini ada yang sudah dua kali disandera oleh kelompok tersebut.
Ia berharap ada efek jera dari para korban sandera, agar jangan lagi punya keinginan untuk mencari nafkah di negeri orang.
“Jangan lagi kasihan pergi di Sabah Malaysia sana, kalau tidak mau lagi menjadi tahanan ASG. Lebih baik kita susah di kampung halaman ada keluarga yang melihat. Saya berharap ini tidak lagi terjadi, masih beruntung pulang masih dalam keadaan selamat semua, bagaimana jika sebaliknya. Artinya kita punya prinsip bahwa hujan emas di negeri orang itu masih lebih baik hujan batu di negeri sendiri,” tukasnya. (b)
Kontributor: Nova Ely Surya
Editor: Ilham Surahmin