ZONASULTRA.COM, WANGI-WANGI- Jika warga Kabupaten Wakatobi yang selamat dari kelompok Abu Sayyaf Group (ASG) tak kembali merantau ke Malaysia, Wakil Bupati Kabupaten Wakatobi Ilmiati Daud bakal mengupayakan lapangan kerja bagi mereka.
“Saya kira tugas kita sebagai pemerintah yang harus hadir untuk masyarakat, baik pemerintah pusat, provinsi maupun daerah, melalui edukasi kita. Mudah-mudahan rapat koordinasi (rakor) yang telah diagendakan ada sinergitas yang terbangun antara pemerintah pusat dan daerah terkait sandera-sandera ini,” katanya melalui telepon, Kamis (8/4/2021).
Menurut dia perlu ada edukasi dan bimbingan teknis dari pemerintah, untuk memastikan apa yang menjadi keinginan para korban eks-sandera ASG. Jika mereka kembali ke negeri orang untuk menjadi nelayan, menurutnya Wakatobi punya potensi kelautan dan perikanan yang tak kalah dengan negeri tetangga.
“Akan kita tanyakan seperti apa maunya mereka. Sementara negeri tetangga mengambil ikan-ikan kita yang ada di sini,” ucapnya.
Dikatakannya, yang menjadi tanggung jawab nanti adalah menyiapkan alat tangkap, atau melatih mereka menjadi tenaga kerja sesuai keahlian mereka. Ada beberapa pilihan, misalnya tetap menjadi nelayan tangkap, petani atau mau mencoba jenis usaha lain.
“Saya berharap, kalaupun nanti kita harus hadir buat mereka, maka harus ada Memorandum Of Understanding (MOU) antara kita pihak pemerintah, baik itu pemerintah pusat dan daerah ini dengan para korban sandera kemarin,” ujarnya.
Dijelaskannya, MOU itu penting, karena jangan sampai mereka kembali lagi, dan kembali lagi menjadi tahanan ASG. Tentu bukan hanya mereka yang harus diberi efek jera, pemerintah pusat pun akan jera juga menghadapi kasus-kasus yang selalu menimpa warga di Wakatobi, khususnya dari Kaledupa.
“Jangan sampai setelah MOU ini dilanggar, jangan salahkan pemerintah ketika terjadi lagi. Saya berharap ini kasus terakhir bagi masyarakat kita. Insyaallah pemda harus hadir, kita berharap masyarakat juga menyadari ini bahwa alam kita sangat berpotensi,” jelasnya.
Menurutnya bukan hanya eks-sandera ASG yang punya kesempatan untuk mengembangkan diri, namun seluruh masyarakat Wakatobi memiliki kesempatan yang sama.
“Untuk mencari rezeki di daerah sendiri di sektor kelautan kita punya laut yang begitu kaya. Pertanian juga bisa kita kembangkan. Dulu orang tua kita hanya petani kecil namun mereka bisa,” tutupnya.
Empat Warga Negara Indonesia (WNI) yang disandera ASG tahun lalu merupakan warga Wakatobi, di Pulau Kaledupa. Mereka berhasil diselamatkan saat operasi gabungan oleh aparat keamanan Filipina di perairan Tambisan, Sabah, 18 Maret 2021 lalu.
Empat eks-sandera ASG yang dimaksud adalah Riswanto Bin Hayono (27), Arizal Kastamiran (30), Arsyad (43), dan MK (14).
Sebagai informasi, saat ini MK yang masih di bawah umur sementara dalam proses pemulihan psikologi di Kementerian Sosial (Kemensos) Republik Indonesia (RI). (B)
Kontributor : Nova Ely Surya
Editor: Muhamad Taslim Dalma