ZONASULTRA.COM, UNAAHA– Tim seleksi (Timsel) calon rektor Universitas Lakidende (Unilaki), sudah menentukan 8 orang kandidat yang akan bertarung memperebutkan kursi pimpinan di yayasan milik Sitti Amina Razak Porosi ini.
Usai menggelar adu visi dan misi kandidat calon, timsel selanjutnya telah menentukan hari dan waktu pemilihan rektor baru untuk periode 2015 sampai 2020 itu, yang rencananya digelar, Rabu (2/12/2015) besok.
Kedelapan orang yang akan menjadi calon memimpin kampus yang berada di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) tersebut, yakni Rayuddin, Haslan, Djamaluddin Puanana, Syaiful Bahri, Syarifuddin Pasuay, Tambunan, Fajar Saranani dan Laode Masihu Kamaluddin.
Ketua timsel Anas yang ditemui, Selasa (1/12/2015), menjelaskan bahwa para kandidat ini akan dipilih 23 orang anggota senat sebagai wajib pilih dan akan menentukan tiga nama yang masuk dalam tiga besar. Selanjutnya, calon yang lolos putaran kedua akan dipilih pihak yayasan berdasarkan pertimbangan yang matang dari seluruh anggota senat.
“Kami pastikan pada Desember ini, Unilaki sudah memiliki rektor terpilih yang akan memimpin selama lima tahun mendatang,” kata Anas yang saat ini menjabat sebagai pembantu Rektor III.
Kata dia, pihak Unilaki baru pertamakalinya menyelenggarakan pemilihann rektor dengan cara terbuka seperti ini. Pada pemilihan rektor sebelumnya, dilakukan pihak internal yayasan saja. Selain itu para calon yang maju berasal dari kalangan kampus.
“Tapi tahun ini kita upayakan terbuka seperti ini dan hasilnya dari delapan calon yang sudah ditetapkan sebagai peserta, tiga diantaranya berasal dari luar internal kampus,” terangnya.
Untuk agenda pemaparan visi dan misi yang telah dilakulan oleh sejumlah kandidat rektor tersebut, bertujuan untuk mengetahui program apa yang ditawarkan. Ini akan menjadi acuan bagi siapapun untuk mengawasi dan mengkritisi rektor terpilih nanti, ketika programnya tidak terlanksana dengan baik.
Untuk penetapan rektor, sambung Anas, ketua yayasan tidak serta merta menetapkan rektor terpilih, tetapi tetap berkoordinasi dengan 23 anggota senat. Sebab, penentuan pimpinan kampus Ungu itu sendiri harus berdasarkan pertimbangan yang matang dari anggota senat guna menghindari adanya hal-hal yang tidak diinginkan yang mungkin saja bisa menjadi implikasi terjadinya perselisihan pendapat.
“Kenapa ini dilakukan secara terbuka, yakni hasil dari koordinasi kami timsel dengan anggota senat, agar proses pemilihan rektor ini dapat berjalan dengan baik, tanpa isu-isu yang tidak baik,” tutupnya.
Penulis: Restu
Editor: Rustam