ZONASULTRA.COM, RUMBIA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bombana Sulawesi Tenggara (Sultra) bekerjasama dengan Komando Distrik Militer (Kodim) 1413 Buton, Surabaya CLP Center, Yayasan Media Group dan Smile Train mengadakan operasi bibir sumbing gratis yang dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bombana dalam rangka TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD) ke-94, Sabtu (23/5/2015).
Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan dan Keluarga Berencana (KB) Bombana Sunandar mengatakan, operasi bibir sumbing dan langit-langit ini merupakan wujud kepedulian sesama untuk membantu masyarakat miskin yang ada di kabupaten ini. Operasi gratis bibir sumbing ini mendatangkan dokter- dokter ahli dari Surabaya yang rela datang ke Bombana demi kemanusiaan.
“Kalau untuk biaya sendiri operasi bibir sumbing itu ongkosnya sekitar Rp 15 juta ditambah dengan operasi langit- langit bisa mencapai Rp 50 jutaan. Namun melalui kegiatan ini biaya transportasi ditanggung Pemkab Bombana sedangkan biaya operasinya ditanggung oleh salah satu stasiun tv nasional dan pihak Kodim yang memfasilitasi,” ungkap Sunandar.
Meski telah mendatangkan dokter-dokter ahli, lanjut Sunandar, sebagian masyarakat masih ada yang ragu dengan operasi gratis ini sehingga mereka lebih memilih mundur dan ada juga yang mengarah ke Baubau untuk melakukan operasi.
“Walaupun begitu, kami tetap meyakinkan masyarakat jika pengobatan ataupun operasi seperti ini pasti akan maksimal karena dokter yang didatangkan merupakan dokter-dokter ahli seperti dokter bedah plastik dan anestesi. Jadi hasilnya akan maksimal,” tuturnya.
Amir, salah satu orang tua pasien yang berasal dari Rakadua Bombana mengaku sangat senang dan berterimakasih kepada Pemkab Bombana dan seluruh pihak yang tergabung dalam operasi ini karena anaknya dapat melakukan operasi secara gratis.
“Kami sangat berterimakasih sekali kepada pemerintah dan juga semua pihak yang terlibat dalam operasi ini. Kami tidak punya biaya kasian untuk membayar operasi,” ungkapnya.
Dari 22 orang calon pasien hanya 12 orang saja yang lolos screening. Mereka yang tidak lolos disebabkan adanya gangguan kesehatan seperti gangguan hati atau gizi buruk sehingga mereka tidak layak di operasi karena ditakutkan akan terjadi gangguan kesehatan setelah operasi.
Adapun tim dokter yang melakukan operasi adalah dr. Lobredia Zarasade dan dr. Sitti Rizaliyana sebagai dokter ahli bedah serta dr. Yoppie Prim Avidar sebagai ahli anestesi.
Sebagai tambahan, di Sultra baru ada tiga wilayah yang melakukan kegiatan operasi bibir sumbing dan langit-langit yaitu Kendari, Baubau dan Bombana. (Hasman)