Pemkab Bombana Target Hilangkan Angka Kematian Ibu Melahirkan

Pemkab Bombana Target Hilangkan Angka Kematian Ibu Melahirkan
RAPAT - Dinas Kesehatan Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar rapat internal proyek perubahan kemitraan dengan bidan di kantor dinas setempat, Rabu (18/4/2018). Dalam rapat tersebut, dinkes berkomitmen tidak ada lagi angka kematian ibu melahirkan di wilayah Bombana. (MUHAMMAD JAMIL/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, RUMBIA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bombana, Sulawesi Tenggara (Sultra) menargetkan angka kematian ibu (AKI) melahirkan di daerah itu berada di skala nol.

Kepala Dinas Kesehatan Bombana dr. Sunandar mengatakan, pihaknya telah menyiapkan beberapa alternatif penunjang dalam upaya penghilangan AKI melahirkan. Kata dia, selain menjadi kekhawatiran bagi Dinkes Bombana, pimpinan daerah serta seluruh Forkopinda sangat menginginkan program tersebut bisa berjalan sesuai rencana.

“Kami menginginkan seluruh ibu hamil di Bombana, khususnya yang akan melahirkan agar bisa dilakukan penanganan yang signifikan dari tenaga medis. Bupati menginginkan angka kematian ibu melahirkan harus dipatok nol. Dalam artian, tidak ada lagi ibu yang mati melahirkan di daerah Bombana,” kata Sunandar dalam rapat internal bersama aparatnya di Kantor Dinkes Bombana, Rabu (18/4/2018) sore.

Sunandar menyebutkan beberapa alternatif pendukung terlaksananya program tersebut. Pertama, menggagas serta membentuk kemitraan dengan bidan sebagai mediator penting dalam mewujudkan AKI nol. Kedua, dukungan penuh dari masyarakat yang ditekan melalui sosialisasi serta peran dari pihak kepolisian dalam memberikan pemahaman terbaik bagi seluruh kaum ibu di Bombana.

Meski ini merupakan tugas berat bagi instansi yang dipimpinnya, namun Sunandar tetap optimis meraih target ini.

Ia menjelaskan, pada 2015 masih terdapat 7 orang ibu di Bombana yang meninggal saat melahirkan. Lalu, pada 2016 menurun menjadi 6 orang. Dan pada 2017 berkurang lagi satu menjadi 5 orang.

“Setiap tahunnya ada pengurangan masing -masing satu orang. Adanya kemitraan dengan bidan dan sosialosasi mendalam dengan sendirinya akan merubah paradigma masyarakat untuk bisa bersalin melalui tim medis yang ada,” tutupnya. (B)

 


Reporter: Muhammad Jamil
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini