ZONASULTRA.COM, KENDARI – Pemerintah Kabupaten Buton Utara (Butur), Sulawesi Tenggara (Sultra) menaruh harapan agar dinas pertanian provinsi memberikan dukungan perihal program pengembangan pertanian organik yang telah dicanangkan sejak 2017 lalu.
Salah satu produk unggulan yang tengah dikembangkan yakni padi organik dengan berbagai varietas. Di mana, perlakuannya terbilang rumit apabila dibandingkan dengan program lainnya.
Bupati Butur Abu Hasan menuturkan, saat ini pihaknya sudah mengidentifikasi beragam masalah yang menjadi tantangan pengembangan padi lokal tersebut. Beberapa diantaranya yakni optimasi lahan, keaslian bibit, ketersediaan pupuk organik, dan juga pemasaran pasca panen.
Dia menjelaskan, dari sejumlah tantangan yang disebutkan itu, yang paling diharapkan saat ini yakni mengenai ketersediaan pupuk. Sejak tahun lalu, bupati sudah meminta jatah pengurangan pupuk kimia untuk Butur, dan meminta pupuk organik.
“Sebetulnya pemprov bisa bantu dioptimasi lahan, kalau mau. Bisa membantu dibibit. Tapi yang paling saya butuhkan, provinsi itu bantu dipupuk,” ungkapnya saat dijumpai di stand pameran Butur pada pelaksanaan Halo Sultra 2018 di pelataran eks tugu MTQ, Senin (23/4/2018) malam.
Terkait dengan pengembangan program pertanian organik ini, bupati juga meminta bantuan Dinas Pertanian Sultra untuk mengirim timnya ke Butur.
“Saya sudah bicara dengan Kadis Pertanian Provinsi agar menurunkan timnya ke Butur, membantu pengembangan pertanian organik yang ada,” kata Abu Hasan.
Lahan yang kini sedang digarap untuk pengembangan padi organik sudah mencapai ratusan hektar (ha). Pemkab Butur sendiri telah menggelontorkan anggaran satu miliar pada APBD Perubahan 2017 untuk biaya subsidi optimasi lahan seluas 400 ha. (B)