ZONASULTRA.COM, ANDOOLO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konawe Selatan (Konsel) Sulawesi Tenggara (Sultra) mengirim data sebanyak 17.200 kepala keluarga (KK) ke Kementerian Sosial (Kemensos). Ribuan KK tersebut diusulkan sebagai penerima bantuan sosial (bansos) tunai atau yang lebih dikenal bantuan langsung tunai (BLT).
Dalam video conference (vidcon) yang dilakukan Bupati Konsel Surunuddin Dangga di ruang kerjanya, Menteri Sosial Juliari P. Batubara menjelaskan, bahwa bantuan tunai tambahan Rp600 ribu per KK selama tiga bulan terhitung dari bulan April, Mei, dan Juni.
Bantuan ini, diperuntukan terhadap masyarakat yang bukan termasuk penerima Program Keluarga Harapan (PKH), kartu sembako, dan program-program bantuan lainnya. Untuk Sultra, mendapat kuota BLT sebanyak 150 ribu KK. Dari jumlah itu, Pemkab Konsel mengusulkan kuota sebanyak 17.200 KK yang masuk Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
“Kita usul sebanyak 17.200 KK, kalau ini terkover semua alhamdulillah, beban kita berkurang lagi, kita bisa lebih fokus lagi mendata yang KK lain untuk memikirkan alternatif bantuan sosial lain dari pemerintah pusat mengingat saat ini dampak ekonomi corona mulai kita rasakan semua,” kata Surunuddin saat diwawancarai, Kamis (16/4/2020).
Surunuddin menambahkan, bantuan sosial seperti BLT juga akan disalurkan oleh Kemeterian Desa. Katanya, kebijakan tersebut telah diturunkan oleh Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar yang akan disalurkan melalui Dana Desa, jumlahnyapun sama.
“Inilah yang kita lagi sedang atur datanya, agar tidak ada warga yang dapat bantuan dobel, kita perkirakan masih ada sekitar 19 ribu lebih yang belum menerima jenis bantuan apapun,” tuturnya.
Mantan Ketua DPRD Konsel ini berharap, jumlah yang diusulkan itu dapat direspon oleh Pemerintah guna membantu pemerintah daerah, apalagi dalam rangka menghadapi wabah Covid-19 ini.
“Jadi sasaran BLT ini yakni KK miskin, rentan miskin, dan terutama KK yang terkena dampak corona ini,” tambahnya. (B)
Kontributor: Erik Ari Prabowo
Editor: Muhamad Taslim Dalma