PENIMBANGAN JAGUNG – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Konawe Utara saat melakukan penimbangan jagung hibrida milik salah satu petani di Desa Padalere Kecamatan Wiwirano pada Jumat kemarin (28/4/2017).(MURTAIDIN/ZONASULTRA.COM)
ZONASULTRA.COM, WANGGUDU – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara (Sultra) mulai melakukan proses penimbangan dan pengumpulan jagung hibrida milik petani yang telah dipanen. Hal ini dilakukan untuk memudahkan Badan Urusan Logistik (Bulog) dan sebuah perusahaan swasta membeli jagung-jagung tersebut.
Pelaksana tugas (Plt) Kadis Perindag Konut Juswan mengatakan, hasil panen jagung hibrida milik petani yang telah ditimbang oleh instansinya akan dikumpul di Kecamatan Motui. Mengingat pada Selasa (2/5/2017) depan, pemda akan melakukan panen raya di kecamatan itu.
“Disana itu (Motui) semua jagung masyarakat yang sudah kita timbang dan kumpul akan dibayar,” ujar Juswan, Sabtu (29/4/2017).
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Disperindag Ery Husainy yang sementara berada di lokasi pengumpulan jagung di Desa Padalere Kecamatan Wiwirano menuturkan, saat ini jagung yang sudah ditimbang telah dikirim di Kecamatan Motui.
Baca Juga : 2017 Konut Target 10 Ribu Hektar Untuk Penanaman Jagung Hibrida Konasara
“Tadi malam yang baru terangkat 7 ton sekitar 182 karung, itu baru di Desa Padalere dan 6 petani,” tutur Ery Husainy melalui sambungan telpon.
Dia melanjutkan, melihat hasil panen jagung hibrida milik petani, pihaknya memperkirakan jagung yang berhasil dikumpul hingga acara panen raya mencapai puluhan bahkan ratusan ton. Perkiraan tersebut dianggap wajar, mengingat antusiasme masyarakat dalam melakukan penanaman jagung sangat tinggi.
“Kita (Disperindag) hanya pasarkan aja yang menimbang dan mengumpul. Harganya itu Rp.3.150 per kilo dengan kadar air 15 persen,” katanya. (B)
Reporter : Murtaidin
Editor : Jumriati