ZONASULTRA.COM, LAWORO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muna Barat (Mubar), Sulawesi Tenggara (Sultra) menyiapkan lima titik posko pengamanan dan pelayanan arus mudik Lebaran yang akan dimulai pada H-7 atau 25 April 2022.
Kelima titik ini yakni Bandara Sugimanuru, Pelabuhan Feri Tondasi, Pelabuhan Pajala, Tugu Lagadi, dan Pertigaan Desa Latawe-Kombikuno.
Sekretaris Daerah (Sekda) Mubar, LM Husein Tali mengatakan, lima titik posko mudik yang disiapkan merupakan tempat yang akan mendapat perhatian lebih banyak karena diperkirakan menjadi pintu masuk para pemudik.
Untuk pengawasan dan pemantauan sendiri nanti akan mulai dilaksanakan pada H-7 dan H+7 setelah lebaran.
“Kita sudah menentukan lima titik pemantauan dan pelayanan kepada para pemudik. Kita akan melakukan pemantauan mulai tanggal 25 April 2020 hingga 9 Mei 2022,” kata LM Husein Tali ditemui di kantor bupati, Selasa (19/4/2022).
Kata Husein, untuk penyiapan personel di titik posko pemantauan akan dilakukan oleh TNI/Polri, Dishub Mubar, Satpol PP Mubar, camat dan kades setempat. Khusus pada titik Bandara Sugimanuru, pihaknya akan menyiagakan tim vaksinasi sebagai syarat para pemudik melakukan perjalanan.
“Jadi, Pemkab Mubar bekerja sama dengan Bandara Sugimanuru akan menyiapkan tim vaksinasi untuk melakukan vaksinasi dan rapid antigen di tempat. Kita ingin para pemudik tidak terhalang karena tidak melengkapi syarat dalam melakukan perjalanan udara ini,” ungkapnya.
Dia menambahkan, pihaknya tidak hanya fokus pada titik pemantauan saja, tetapi juga akan melakukan pengamanan pada beberapa pasar yang ada di Mubar. Sebab, takutnya akan menjadi tempat yang mengundang kemacetan.
Untuk itu, Pemkab Mubar berupaya semaksimal mungkin memberikan pelayanan kepada masyarakat yang melakukan mudik secara nyaman dan aman agar para pemudik ini sampai di tempat tujuan dengan selamat.
Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Mubar, La Ode Hanafi memprediksi kepadatan penumpang akan terjadi di Pelabuhan Feri Tondasi dan Pelabuhan Pajala. Sebab, jika Pelabuhan Feri Torobulu padat, secara otomatis banyak yang akan mengambil jalur alternatif seperti penyeberangan Feri Kasipute-Tondasi.
Hanafi juga memprediksi puncak kepadatan arus mudik ini akan terjadi pada H-7. Pihaknya akan menyiapkan empat armada bus untuk stay di beberapa titik jika ada masyarakat yang tidak memiliki kendaraan.
“Jadi, jika ada masyarakat nantinya yang kesulitan dan atau bermalam di salah satu titik pemantauan ini, kita akan mengantarkannya di tempat tujuannya,” ucapnya. (b)
Kontributor: Kasman
Editor: Jumriati