ZONASULTRA.COM, KENDARI – Pemerintah Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra) menampilkan kesenian silat Ewa Wuna dan ikon layang-layang atau disebut Kaghati dalam perhelatan Sultra Tenun Karnaval yang merupakan rangkaian HUT Sultra ke-55 di Kendari, Rabu (24/4/2019).
Tampil dengan mangenakan pakaian adat Muna, ratusan peserta pawai dari SKPD dan kecamatan yang dipimpin langsung Sekretaris Daerah (Sekda) Muna Nurdin Pamone antusias memeriahkan jalannya karnaval meski di tengah rintik hujan.
“Kita angkat tema layang-layang karena saat ini Muna tengah mempersiapkan diri mengikuti festival layang-layang yang akan diselenggarakan di Jawa Timur pekan depan,” terang Sekda Muna Nurdin Pamone ditemui di Kendari, Kamis (25/4/2019).
(Baca Juga : Dipajang di HUT Sultra, Tenun Tradisional Muna Siap Go Internasional)
Kata Nurdin, Kaghati Muna yang terbuat dari daun ubi hutan kini telah mendunia, dan eksistensinya tak diragukan lagi. Kaghati juga sebagai bukti peradaban masyarakat Muna yang terlukis di dinding gua Liangkobori di Desa Liangkabori, Kecamatan Lohia.
(Baca Juga : Ragam Budaya Sultra Dipamerkan dalam Sultra Tenun Karnaval)
Selain Kaghati, Muna juga menampilkan seni bela diri Ewa Wuna dengan senjata lolabi pedang panjang asli. Saat atraksi Ewa Wuna yang diperagakan para pesilat profesional Muna, pelak semua mata tertuju seakan menghipnotis para penonton dengan aktrasi yang cukup ekstrim tersebut.
Turun dengan kekuatan penuh tahun ini, Muna kembali menargetkan juara dengan kearifan kesenian budaya lokalnya. (b)
Kontributor : Nasrudin
Editor : Jumriati