ZONASULTRA.COM, KENDARI – Pelaksana harian (Plh) Sekretaris Kota (Sekot) Kendari, Indra Muhammad mengapresiasi panitia pembangunan Gereja Katolik Santo Clemens yang telah mendesain pembangunan gedung Gereja yang mengikuti gaya arsitektur Rumah Adat Tolaki.
Hal itu merupakan bentuk buah pikiran dan kemauan yang cerdas, sehingga pembangunan bisa dilaksanakan.
Apresiasi itu diungkapkan Indra saat peletakan batu pertama renovasi pembangunan Gereja Katolik Santo Clemens, Jalan Saranani, Kelurahan Mandonga, Kecamatan Mandonga, Kendari, Sabtu (24/2/2018).
“Tanda-tanda orang atau masyarakat yang memiliki iman dan taqwa kepada Tuhan, salah satu faktornya dilihat dari semangat suatu masyarakat dalam memperbaiki atau membangun rumah ibadah,” ujar Indra ketika memberikan sambutan.
Ia menambahkan, sampai saat ini Kota Kendari masih aman dan terkendali. Ini berkat dukungan dari Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) lingkup Kota Kendari serta dukungan masyarakat kota.
Selain itu, ia juga mengajak masyarakat Kota Kendari untuk senantiasa menjaga kerukunan umat beragama.
Ditempat yang sama, Ketua Panitia Pembangunan Gereja Williamsto Kwendry mengatakan, proses pembangunan atau renovasi Gereja Katolik Santo Clemens dilakukan karena sudah tidak representatif lagi untuk menampung umat Katolik yang beribadah di gereja itu.
Penyelesaian pembangunan gereja tersebut ditargetkan selama tiga tahun. Adapun anggaran pembangunan hingga rampung diperkirakan Rp11 miliar.
“Di renovasi semua, dibongkar, kita kerja mulai dari luar. Bentuknya geraja tumbuk. Desainnya seperti Rumah Adat Tolaki. Atap dan ornamennya menggunakan adat lokal. Ini kita lakukan karena kita hidup di Bumi Anoa, makanya kita harus membaur dan berafiliasi dengan masyarakat lokal,” ujarnya.
Turut hadir dalam acara peletakan batu pertama renovasi pembangunan gereja ini adalah Forkopimda lingkup Kota Kendari, tokoh masyarakat lintas agama dan umat Gereja Katolik Santo Clemens. (A)
Reporter : Ramadhan Hafid
Editor : Kiki