Pemkot Kendari: Bangun Infrastruktur di Tengah Pandemi, Wujudkan Kota Layak Huni

Pemkot Kendari: Bangun Infrastruktur di Tengah Pandemi, Wujudkan Kota Layak Huni

ZONASULTRA.COM,KENDARI– Pembangunan infrastruktur di masa pemerintahan Sulkarnain Kadir terus dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan Penataan Ruang Kota Kendari guna mewujudkan visi misi pemerintah menjadikan Kota Kendari sebagai kota layak huni berbasis ekologi, informasi dan teknologi.

Tahun 2020 dunia harus dihadapkan dengan situasi pandemi Covid-19 tak terkecuali di Kota Kendari, kondisi itu mengharuskan sebagian besar anggaran pemerintah di-refocusing untuk bidang kesehatan, pendidikan dan pemulihan ekonomi. Sehingga anggaran untuk pembangunan infrastruktur harus dipotong. Anggaran yang dikelola Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Kendari hanya berkisar Rp400 miliar untuk didistribusikan ke sejumlah bidang pekerjaan yang ada di dinas tersebut.

Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir mengaku pembangunan infrastruktur penunjang di daerah tetap menjadi prioritas utama dalam pengalokasian dana APBD. Meskipun demikian, pihaknya tetap tidak bisa mengalihkan perhatian dari penanganan Covid-19.

“Pemerintah Kota Kendari tetap komitmen, bagaimana caranya pembangunan infrastruktur tetap berjalan di tengah pandemi. Seperti yang disaksikan sendiri, pembangunan seperti jalanan, drainase dan penataan Kota tetap bisa berlangsung,” ungkap Sulkarnain.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan Penataan Ruang Kota Kendari, Erlis Sadya Kencana mengatakan, dalam penjabaran visi misi Wali Kota Kendari, ada tiga hal yang mendasar untuk diwujudkan melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Kendari yakni dari segi peningkatan pelayanan kepada masyarakat, perbaikan infrastruktur dan perbaikan wajah Kota Kendari.

Pemkot Kendari: Bangun Infrastruktur di Tengah Pandemi, Wujudkan Kota Layak Huni

Dalam peningkatan pelayanan PU kepada masyarakat yakni di bidang penataan ruang seperti pemberian rekomendasi tata ruang dan jasa konstruksi untuk peminjaman alat berat. Misalnya, jika ada laporan masuk dari masyarakat untuk permintaan bantuan alat berat akan diberikan misalnya untuk mengatasi banjir atau longsor.

Kedua, perbaikan infrastruktur jalan yang sudah dilakukan bidang Bina Marga serta pengerjaan drainase, dan sanitasi air bersih . Serta untuk perbaikan wajah kota Kendari melalui bidang Cipta Karya dengan penataan jalan di Kota Kendari yang dihiasi ornamen-ornamen. Ia menegaskan ketiga fokus tersebut secara perlahan sudah dilakukan Pemkot Kendari meski di tengah keterbatasan anggaran selama pandemi Covid-19.

Infrastruktur Untuk Mewujudkan Kendari Bebas Banjir

Mewujudkan Kendari bebas banjir merupakan cita-cita Kota Kendari. Untuk itu pembangunan infrastruktur penunjang yang sudah dikerjakan yakni perbaikan drainase, pembuatan Kolam Retensi bersama Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi IV Kendari di Jalan Boulevard, Kecamatan Baruga terus digenjot agar menjadi pengendali banjir yang disebabkan meluapnya Sungai Wanggu.

Pemkot Kendari: Bangun Infrastruktur di Tengah Pandemi, Wujudkan Kota Layak Huni

Namun, pembangunan infrastruktur ini kata dia, akan terasa sia-sia jika tidak dibarengi dengan dukungan dari masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan.

“Walaupun kita sudah bangun drainase, tapi tidak dibantu dengan kesadaran tidak membuang sampah sembarang itu tidak bisa. Kalau hujan, seperti di Kota Lama sana, kalau hujan sampahnya meluap semua,” ujarnya.

Sedangkan untuk pembangunan drainase, pihak Cipta Karya telah melakukan pemetaan dan sudah ada beberapa titik yang akan dibangun yakni salah satunya di wilayah Kelurahan Anawai. Kemudian pihaknya juga merencanakan akan membangun kolam retensi di Kecamatan Wuawua sebagai daerah tangkapan air saat musim penghujan.

Perbaikan Infrastruktur Jalan

Untuk perbaikan jalan Kota, tahun 2021 akan melanjutkan perbaikan jalan, terutama untuk jalan utama seperti di Jalan Pembangunan, Jalan Konggoasa, Jalan Tunggala, dan Jelas Rianse. Perbaikan jalan-jalan tersebut sebenarnya sudah dianggarkan sejak tahun lalu. Hanya saja saat itu pembangunan masih disesuaikan dengan kemampuan daerah, maka tahun ini baru dilanjutkan.

Di bidang Cipta Karya sendiri tahun 2020 telah membangun jalan lingkungan berupa paving blok 17 km dan drainase lingkungan sepanjang 20 km yang tersebar di seluruh kecamatan yang ada di Kota Kendari.

Selain itu, Pemkot Kendari juga berencana untuk membuka jalan baru tahun ini yakni Inner Ringroad di Kawasan Kambu ini nantinya akan menghubungkan Jalan Z.A. Sugianto (Tapal Kuda/Samping RSUD Kendari) dengan Jalan MT Haryono (Pertigaan Kampus UHO), sedangkan di Kawasan Wuawua akan menghubungkan Jalan MT Haryono (Praja II) dengan Jalan La Ode Hadi (Depan Taman Kali Kadia/Trans Studio). Realisasi jalur lingkar ini dilakukan demi mengurangi kemacetan di Kota Kendari dengan anggaran Rp203 miliar dengan total panjang jalan sekitar 2,9 km dan lebar jalan 30 meter.

Penataan Wajah Kota Kendari

Pemkot Kendari: Bangun Infrastruktur di Tengah Pandemi, Wujudkan Kota Layak HuniUntuk tahun 2021, Pemkot konsisten untuk melakukan perbaikan pada peningkatan penataan wajah Kota Kendari, seperti perbaikan infrastruktur jalan serta penataan lingkungan. Dalam penataan wajah Kota Kendari, pembangunan yang sedang berjalan adalah penataan trotoar sekitar jalan-jalan yang berada di Kota Kendari serta penataan Kali Kadia. Meskipun belum rampung, namun sudah memberikan gambaran ke masyarakat tentang model wajah Kota Kendari ke depan seperti apa.

“Walaupun masih jauh dari yang kita harapkan, paling tidak orang-orang sudah bisa lihat begini loh Kota Kendari. Sungainya sudah mulai tertata, meskipun secara bertahap. Apalagi dalam hal ini Wali Kota begitu mendukung dan terbuka demi merubah wajah Kota Kendari,” terangnya.

Pembangunan SPAM PDAM

Peningkatan pelayanan air bersih melalui PDAM Tirta Anoa Kendari merupakan salah satu prioritas Wali Kota Kendari. Untuk mewujudkan itu, saat ini PDAM tengah dalam proses membangun SPAM PDAM di Desa Tabanggele, Kecamatan Anggalo Moare, Konawe.

Pemilihan kawasan Tabanggele sebagai lokasi pembangunan SPAM PDAM sendiri karena lokasinya yang tidak terlalu jauh dari Kota Kendari dan sumber air baku (sungai Pohara), serta potensi kerusakan pipa sangat kecil karena tidak berada di bawah jalan utama seperti di Pohara.

Penataan Kawasan Kumuh

Untuk mengurangi kawasan kumuh yang ada di Kota Kendari, Pemkot telah menjalankan Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku). Berkat program ini, sekitar 168,42 hektar atau berkurang sekitar 43 persen.

Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir mengatakan Program Kotaku tidak hanya mengurangi kawasan kumuh di Kota Kendari, tetapi juga menjadi wadah untuk pemberdayaan masyarakat.

“Melalui program ini kita sudah berhasil menurunkan atau mengurangi kawasan kumuh yang ada di Kota Kendari,” kata Sulkarnain.

Kawasan kumuh di Kota Kendari sendiri, tersebar di 53 Kelurahan dengan total luas 397 hektar. Pada tahun 2020 lalu Program Kotaku telah berhasil dilaksanakan di Kelurahan Kadia, Kelurahan Mata, Kelurahan Tipulu, dan Kelurahan Mataiwoi.

“Masing-masing kelurahan tersebut mendapat anggaran Rp1 miliar yang bersumber dari Kementerian PUPR,” kata dia. (Adv)

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini