ZONASULTRA.COM, KENDARI – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) terus berupaya merevitalisasi kawasan eks MTQ Kendari. Revitalisasi itu dilakukan lantaran banyak fisik bangunan yang dirusak pasca-perayaan hari pangan sedunia (HPS) 2019 lalu.
Kepala Dinas (Kadis) Cipta Karya Bina Konstruksi dan Tata Ruang Sultra, Pahri Yamsul menjelaskan, revitalisasi eks MTQ Kendari telah dianggarkan melalui APBD Sultra tahun 2020 senilai Rp2 miliar.
“Karena saat HPS itu banyak keramik-keramik yang pecah, bayangkan saja kalau yang hadir sekitar 30 ribu lebih. Apalagi banyak tenda dan panggung yang didirikan, dibanting begitu saja pastilah banyak keramik pecah. Makanya kita coba perbaikan di sana,” terang Pahri saat ditemui awak media di Kantor Disperindag Sultra, Senin (10/2/2020).
Tidak hanya itu, banyak fasilitas di kawasan itu yang juga ikut dirusak oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab. Bahkan, sarana lift yang ada di dalam tugu eks MTQ juga tak luput dari tangan-tangan jahil.
“Semua tombol-tombol lift itu sudah rusak, dijebol. Padahal kita sudah kunci dan pasangkan gembok, tapi gemboknya juga dirusak. Apalagi kalau hanya seperti plafon, kaca, lampu dan dinding yang dicoret-coret. Bahkan di sana banyak ditemukan sampah, kondom dan lem-lem,” katanya.
Untuk revitalisasi nantinya, lanjutnya, akan fokus pada perbaikan fisik bangunan yang rusak. Bila anggaran mencukupi pihaknya juga akan memperbaiki fasilitas umum yang ada di kawasan itu.
Pahri berharap ke depan pemerintah menyiapkan unit pelaksana teknis daerah (UPTD) sebagai pengelola kawasan eks MTQ. Hal itu untuk menghindari terjadi kerusakan terhadap fisik bangunan ataupun fasilitas yang disediakan di kawasan itu.
“Kalau bisa dipihakketigakan, tidak perlu kayak monas. Tapi minimal kayak karebosi lah, terpelihara, terjaga. Karena kalau dibiarkan terus begitu, kita hanya akan sibuk membangun tapi tidak terpelihara. Karena kalau pemeliharaan terus, anggarannya besar sekali,” tegasnya.
Pahri juga meminta masyarakat yang berkunjung dapat menjaga kawasan itu. Sebab pihkanya akan menata kembali kawasan eks MTQ sesuai marwahnya saat dibangun pada 2003 lalu. (b/Lipsus)