ZONASULTRA.COM, RUMBIA – Salah seorang pemuda asal Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Muhammad Kamal berhasil meraih nilai tertinggi dalam Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) untuk Kabupaten Bombana dengan capaian nilai 380,00.
Ia merupakan salah setu peserta dari 257 orang asal Bombana yang menjalani tes tersebut di aula Bahteramas Kantor Gubernur Sultra, Rabu (12/12/2018) lalu.
Pemuda kelahiran kota Kendari, 16 April 1989 ini adalah honorer pada Pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) Kecamatan Tontonunu dengan jabatan Epidemolog ahli pertama. Ia pula adalah salah satu dari 9 peserta yang menduduki jabatan Epidemolog yang tersebar di 22 Kecamatan di daerah itu.
Pria bernomor tes 7407-113-0000220 ini pun menjalani tes melalui sesi ke-18 bersamaan dengan peraih passing grade tertinggi ketiga bernama Dewita Fatiah dengan perolehan nilai 360,00 dengan jabatan Apoteker ahli pertama di lingkungan Pemkab Bombana.
Sementara peraih passing grade kedua diraih oleh Wahyu dari jabatan guru PPKN ahli pertama. Wahyu berada tepat dibawah nilai Kamal dengan nilai 370,00.
Anehnya, 10 orang peserta yang lulus pada seleksi kompetensi dasar (SKD) beberapa waktu lalu, tak ada yang mampu mendekati nilai Kamal. Mereka hanya berada pada nilai 200-an keatas.
Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Bombana, Rusman Idja menyampaikan bahwa saat ini pihaknya masih menunggu hasil rekonsiliasi dari Badan Kepegawaian Negara (BKN) terkait total CPNS Bombana yang lulus nantinya .
” Pengumumannya akan ditayangkan diatas 19 Desember 2018 dan yang jelasnya tidak menyeberang tahun ini,” ungkap Rusman di ruamg kerjanya, Jumat (14/12/2018).
Rusman menjelaskan, peraih nilai tertinggi pada tes SKB direbut oleh Muhammad Kamal dengan nilai 380. Nilai tersebut merupakan akumulasi dari TWK, TIU dan TKB. Ia pun mampu melampaui target ambang batas 255 berdasarkan hasil Computer Assisted Test (CAT) di aula Bahteramas Kantor Gubernur Sultra beberapa waktu lalu.
Peserta ini lanjutnya, tak masuk dalam daftar 10 orang yang lulus tes Seleksi Kompetensk Dasar (SKD) pada September 2018 lalu. Begitupula sebaliknya 10 orang yang lulus tes SKD tak ada yang mampu menyaingi nilainya. Kendati 10 orang tersebut telah masuk daftar spesial dengan barometer 90 persen tingkat kelulusannya.
Dalam proses ujian, tambah Rusman, peserta ujian hanya diikuti 256 orang dan satu orang lainnya tak hadir. Kata dia, meski total nilai SKB melambung tinggi, namun itu tidak menjamin kelulusan peserta tes SKB sebagai ASN.
” Ada 132 kuota yang tersedia jadi tergantung formasinya dan akan diurut berdasarkan lokasi peserta dan jurusannya. Begitupula hasil akumulasi dari BKN. Kita berharap semua kuota di Bombana bisa terisi secara keseluruhan,” pungkas Rusman. (a)
