ZONASULTRA.COM, JAKARTA – Masyarakat masih mengeluhkan tarif angkutan udara atau penerbangan yang mengalami kenaikan cukup signifikan. Awal tahun 2019 sejumlah maskapai penerbangan juga mengeluarkan kebijakan yang membuat penumpang pesawat berpikir dua kali untuk berpergian, seperti kebijakan penghapusan bagasi gratis.
Ketua Ekonomi dan Kewirausahaan Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Horo Wahyudi mengkhawatirkan kenaikan tarif tersebut berdampak pada semua sektor yanga akan membebani ekonomi masyarakat.
“Beberapa bulan terakhir ini masyarakat mengeluhkan dengan mahalnya harga tiket pesawat domestik, sehingga hal ini sangat berdampak pada banyak hal,” tegas Horo Wahyudi, dalam keterangan tertulis yang diterima awak zonasultra.id pada Rabu (23/1/2019).
Horo Wahyudi mengungkapkan bahwa imbas kenaikan harga tiket penerbangan dapat dilihat dari menurunnya jumlah penumpang dalam satu penerbangan. Dalam suatu kesempatan, dirinya mendapati langsung banyaknya kursi kosong pada salah satu maskapai penerbangan dari Lampung ke Jakarta.
“Banyak pula pembatalan jadwal penerbangan serta mulai melesunya wisata domestik yang pada gilirannya dikhawatirkan akan berdampak pada menurunnya perputaran ekonomi di masyarakat,” kata Horo Wahyudi.
Terlebih lagi masih ditambah dengan kenaikan tarif cargo bandara. Hal ini dapat membuat biaya ongkos kirim pun harus naik menyesuaikan harga cargo bandara yang pada akhirnya konsumen menjadi korban.
Menurut Horo, jika kondisi ini dibiarkan, maka akan banyak usaha semakin merugi. Bahkan UMKM yang baru bertumbuh tidak dapat bertahan hingga akan bertumbangan satu per satu.
PP Pemuda Muhammadiyah mendorong pemerintah melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk segera membuat kebijakan yang berpihak kepada masyarakat luas. Yakni dengan menerapkan kembali harga batas bawah tiket pesawat dan tarif cargo bandara.
“Langkah ini harus segera diambil agar tidak terlalu jauh membebani masyarakat. Dengan begitu bandara kembali ramai oleh penumpang domestik serta unit usaha yang berkaitan akan merasakan pertumbuhan omzet seperti semula,” pungkas aktivis Pemuda Muhammadiyah ini. (b)