ZONASULTRA.COM, KENDARI – Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Halu Oleo Kendari, Rudi Richardo menyatakan perlunya koordinasi semua pihak jika ada rencana penanaman pohon di sekitar Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP).
Menurutnya, rimbunan pohon yang ditanam di areal itu bisa mengundang kawanan burung ke KKOP sehingga bisa menimbulkan gangguan penerbangan.
Hal itu dikatakan Rudi Richardo dalam workshop KKOP yang digelar oleh Otoritas Bandara Wilayah V Makassar di Kendari, Kamis (20/9/2018).
Workshop itu melibatkan unit kerja terkait, seperti pemerintah daerah baik provinsi, kabupaten, dan kota, serta kantor UPBU yang berada di wilayah kerja Kantor Otoritas Bandara Wilayah V Makassar.
“Selama ini memang belum ada insiden akibat hal seperti itu. Namun kedepan, kita beharap agar tidak ada penanaman pohon di sekitar KKOP,” kata Rudi.
Di tempat yang sama, Kepala Bidang Pelayanan dan Pengoperasian Bandar Udara Wilayah V Makassar, Agustono menilai Bandara Halu Oleo sudah memenuhi dan memiliki kawasan keselamatan operasi penerbangan sesuai dengan undang-undang.
Namun, jika ada pembenahan dan pengembangan seperti perpanjangan runway maka otomatis harus menyesuaikan dengan standar KKOP.
Kata dia, dalam menempatkan suatu kawasan keselamatan operasi penerbangan perlu melibatkan tata ruang pemerintah daerah di wilayah itu. Jangan sampai bertabrakan. Jika tidak sinkron, maka dampaknya bahaya bagi keselamatan lalu litas penerbangan.
“Misal seperti di Medan yang bandaranya dekat sekali dengan pemukiman masyarakat, KKOP sudah sangat sulit sekali,” jelasnya.
Menurutnya, suatu kawasan keselamatan operasi penerbangan harus terhindar dari gedung-gedung yang tinggi, kebisingan, lingkungan hidup, dan pemukiman penduduk. Hal-hal itulah yang perlu dihindari agar keselamatan penerbangan tetap terjaga.
“Kalau pembenahan dan pengembangan sudah pasti, yang namanya bandara itu dinamis. Di Bandara Halu Oleo sendiri sudah mulai banyak inovasi baik itu keselamatan, keamanan, dan pelayanan,” tambahnya.
Diketahui, workshop KKOP dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada semua pihak terhadap dampak dari bahaya penerbangan di kawasan keselamatan operasi penerbangan. (B)
Reporter : Sitti Nurmalasari
Editor : Abdul Saban