Pencari Ikan di Mubar Meninggal Dunia Tersetrum Alat Sendiri

Pencari Ikan di Mubar Meninggal Dunia Tersetrum Alat Sendiri
KESETRUM LISTRIK- Seorang pencari ikan bernama Ketut Reddi (51) warga Desa Abadi Jaya, Kecamatan Maginti, tewas setelah tersetrum saat mencari ikan di sungai, Minggu (29/10/2023). (Foto Istimewa).

ZONASULTRA.ID, LAWORO – Seorang pencari ikan bernama Ketut Reddi (51) warga Desa Abadi Jaya, Kecamatan Maginti, tewas setelah tersetrum saat mencari ikan di sungai yang ada di desa tersebut. Warga tersebut tersengat listrik dari peralatan mencari ikan miliknya sendiri.

Kadek Sumartana, anak dari korban (Ketut Reddi) mengungkapkan sekitar pukul 10.00 Wita, ayahnya pergi menyetrum ikan di sungai. Sebelum pergi mencari ikan di sungai, ayahnya menyempatkan diri datang di bengkel tempatnya bekerja mengambil motor dan pulang di rumahnya mengambil peralatannya.

Sekitar pukul 14.00 Wita, Kadek kepikiran ayahnya belum juga pulang di rumah, tidak seperti biasanya. Ia pun pergi mencari menelusuri sungai di mana ayahnya sering menyetrum ikan.

“Karena belum pulang, saya pergi mencari dan menelusuri sungai di mana ayah sering mencari ikan. Namun, saya tidak mendapatkannya. Saya juga sempat cerita sama teman-teman dan mereka bilang kalau sampai pukul 18.00 Wita belum pulang, baru kita mencari lagi,” kata Kadek Sumartana saat ditemui di rumah duka, Minggu (29/10/2023) malam.

Dalam pencarian ayahnya, Kadek dibantu oleh lima orang teman-temannya. Karena semakin malam, ia melaporkan kepada kepala desa setempat terkait pencarian ayahnya dibantu oleh warga lainnya.

“Nanti sekitar pukul 19.00 Wita lewat, kita menemukan ayah saya di sungai Desa Abadi Jaya. Kita temukan sudah dalam keadaan mengapung dan kaku tidak bernyawa dengan posisi terlentang menindis alat setrumnya,” ungkapnya.

Kata Kadek, saat mendapatkan ayahnya alat setrumnya masih aktif. Ia pun langsung memotong tali yang berada di pundak ayahnya yang mengikat pada alat tersebut dan membawa pulang ke rumahnya.

“Aki yang dipakai ayah saya untuk mencari ikan ini sangat tinggi, 40 ampere. Aki ini biasa dipakai di mobil Avanza,” jelasnya.

Ia menceritakan bahwa ayahnya tersetrum alatnya sendiri bukan yang pertama kalinya. Hampir keseringan ayahnya tersetrum alatnya sendiri, tapi baru kali ini akibatnya sefatal ini.

“Ayah saya ini sering tersetrum alatnya sendiri. Bukan pertama kali tersetrum. Kami juga mengikhlaskan kepergian orang tua kami,” tuturnya.

Selain bekerja sebagai petani, tambah Kadek, orang tuanya juga pencari ikan. Terkadang, ikan hasil tangkapannya ini bukan hanya dikonsumsi di rumah, tetapi juga dijual.

Wakapolsek Tikep, Ipda La Menudi bersama anggotanya Aipda Wayan Wiarta berada di rumah duka. Berdasarkan informasi yang didapatkan, pihak keluarga menolak untuk dilakukan visum terhadap korban. (B)

 


Kontributor: Kasman
Editor: Muhamad Taslim Dalma

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini