ZONASULTRA.COM, LAWORO – Dinas Kesehatan (Dinkes) Muna Barat (Mubar) menyatakan bahwa jumlah kasus HIV/AIDS pertahun 2021 meningkatkan mencapai 38 kasus.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Mubar, Almawin Susen, saat ditemui di kantor bupati, Kamis (13/1/2022). Kata dia, sebelumnya penyakit menular seperti HIV/AIDS mencapai 35 kasus dan bertambah tiga kasus, sehingga total ada 38 kasus di tahun 2021 lalu.
“Awalnya kita dapat 35 kasus, dan kita kembali mendapatkan 3 kasus baru. Jadi total sampai dari tahun 2021 sampai 2022 ini, ada 38 kasus HIV/AIDS di Mubar. Dari 38 kasus ini, ada sebagian sudah meninggal dunia,” kata Almawin yang juga sebagai Jubir Satgas Covid-19 Mubar ini.
Dikatakannya, dengan meningkatnya jumlah kasus HIV/AIDS di Mubar ini, pihaknya akan kembali melakukan edukasi dan sosialisasi di tengah masyarakat. Sebab, menurutnya penderita HIV/AIDS ini tidak bisa dibeda dengan orang yang normal.
“Jadi, untuk membedakan orang normal dengan penderita HIV/AIDS ini jika sudah ada gejalanya. Seperti, badannya kurus, diare kronis sudah satu bulan, kanker kulit dan lainnya,” jelasnya.
Kata dia, penderita HIV/AIDS jika cepat tertangani dan mendapatkan perawatan medis bisa memperpanjang harapan hidup penderita.
“Dari 38 orang ini, ada beberapa orang yang menjalani perawatan dan ada juga beberapa yang sudah meninggal dunia,” jelasnya.
Almawin menjelaskan, sejauh ini seluruh puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan sudah melakukan kajian kepada orang-orang yang berisiko seperti perantau, ibu hamil, waria, LSL, penggunaan jarum suntik dan lokalisasi.
Saat ditanya terkait daerah sebaran terbesar penderita HIV/AIDS di Mubar, Almawin tidak bisa menjawab. Sebab, pihaknya wajib menutupi identitas penderita.
“Maaf ya, saya tidak bisa sebutkan. Yang pasti tahun 2021 lalu kasus HIV/AIDS di Mubar meningkat,” ucapnya.
Untuk itu, dirinya mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada dengan virus ini. Diharapkan juga peran serta masyarakat untuk mencegah penyebaran virus ini secara bersama-sama. (B)
Kontributor : Kasman
Editor: Ilham Surahmin
